Melya Kiki Wirianingsih,S.Hum

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RAHASIA-MU

RAHASIA-MU

#156#

Barusan kita masih bersama, kita berkumpul, canda, tawa, kita masih makan bersama beralaskan daun pisang.

Tidak ada tanda, langit cerah, biru, anginpun berhembus lembut menyapa pipi ini.

Lalu kau tersedak, pandanganmu gelap, wajahmu pucat, tubuhmu mulai dingin, langit seketika mendung, matamu mulai sayu.

Tidak....tidak..., hujan tidak boleh turun, Tuhan...bantu aku, datangkan badai untuk menghalau mendung ini, jangan sampai hujan turun...jangan....jangan....

Namun hujan tetap turun, aku...aku..., dia, mata itu..., tidak... mata itu tidak boleh tertutup..., kau...kau... bangunlah....bangunlah...hhhhhh

Tuhan..hujan tetap turun..., tubuhnya telah dingin, sekejap...hanya sekejap..., dia masih dihadapanku..., tapi...alam kami sudah berbeda.

Tidak kemaren..tapi baru saja dia bersamaku, tidak ada tanda dia akan pergi. Hanya mendung dan hujan ini.

Rahasia-Mu tidak ada yang tahu, satu lembar daun telah jatuh dari pohonnya. Dan itu dia yang baru saja bersamaku.

Jika memang ini yang harus terjadi, aku ikhlaskan dia kembali pada-Mu. Kuatkan Hatiku..., kuatkan aku tanpa dia.

RAHASIA-MU

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku suka puisinya.Memaparkan suasana hati saat pristiwa itu terjadi. Sukses, Buk .

27 Jun
Balas

trims bu, ya itu hari ini

27 Jun



search

New Post