Dunia Malam Kelam
Senja belum sepenuhnya tiba.
Namun, di sudut jalan padat penduduk.
Hingar bingar dari diskotik telah mulai terdengar.
Menyambut sang malam dengan kenistaan.
+++
Tercium aroma alkohol murahan.
Juga alat kontrasepsi bekas pakai.
Diskotik merangkap lokalisasi
Tempat penampungan prostitusi kelas teri.
+++
Tampak perempuan usia belasan.
Memoles wajah dengan gincu dan pupur berharga murah
Tak lupa senyuman manis nan menggoda.
Berharap ada tamu yang memakai jasa mereka.
+++
Dunia panggung sandiwara.
Ingin menjadi apa, adalah tujuan
Ada yang sanggup bersabar akan nasib buruk yang menimpa.
Yang tak sabar, akhirnya larut dalam lemahnya iman.
+++
Kemiskinan serta rasa lapar.
Tak memberi pilihan.
Akal budi di kesampingkan
Keimanan di pertaruhkan.
Harga diri tak diperhitungkan
+++
Dunia hanya sementara
Akhirat jadi tujuan
Bertobatlah wahai manusia
Maut tak dapat disangka datangnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren. Sukses selalu Bunda.
Terima kasih bu