Rindu Ayah
Di antara sesak isak dalam dada
Angan bermain di pelataran rindu
Bayang wajah nan tercinta
Bak halimun tutupi mentari
Semua nyata
Sesungging senyum
Masih berlabuh pada kenangan
Isyaratkan bahagia meski sesaat
Terkurung beban demi pelangi
selaksa warna
Tiada letih engkau mendaki
Meski jemari luka terperih
Keluh kesah hanyalah angin semata
Demi terwujud s’gala cita
Ayah ...
Aku merindu belai kasih jemarimu
Aku merindu peluk hangat sayangmu
Aku merindu senyum indah yang
senantiasa hiasi bibirmu
Seuntai bahagia yang memekar di taman hatiku dan hatimu
Perjuanganmu kini t’lah uarkan wewangi dalam hidupku,
Buah kesuksesan yang telah kureguk kini
Adalah siraman peluh ketulusanmu
Ayah ...
Meski hanya kenangan tentangmu
Tersemat dalam jiwa,
Namun tiada diri mengingkari
Damailah engkau dalam dekap-Nya
Bahagialah engkau disisi-Nya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar