Rahmi Kurniati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MURID MASA BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN
Video Pembelajaran

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MURID MASA BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN

A. LATAR BELAKANG

Pandemi COVID-19 resmi dinyatakan merambah Indonesia pada 2 Maret 2020 dengan 2 kasus pertama, sejak saat itu Dinas kesehatan mengeluarkan rekomendasi kewaspadaan meliputi sosialisasi gejala sampai anjuran hidup higienis. Keadaan ini berpengaruh juga di dunia pendidikan. Mengingat Propinsi NTB termasuk zona merah dalam wabah covid 19 ini maka pada tahun ajaran baru Dinas Dikbud Provinsi NTB memberikan 2 opsi yaitu (1) belajar dari rumah (BDR) dan (2) sekolah dengan shift (bergantian). Bersama berjalannya waktu awal tahun ajaran baru 13 Juli 2020 ternyata di kabupaten Lombok Timur ditetapkan tidak diijinkan terlaksananya pembelajaran dengan system shift sehingga otomatis pembelajaran dilaksanakan dengan BDR (Belajar dari Rumah ) dengan motode kombinasi. Metode kombinasi yang dimaksud disini adalah memadukan antara system Luring (Luar Jaringan) dan Daring (Dalam Jaringan). Luring dilakukan dengan guru berkeliling (Guling) ke rumah-rumah siswa yang dihadiri 1-5 orang siswa sedangkan Daring dilakukan melalui grup wa dan Teams (office 365).

Metode Kombinasi yang dijalankan di kabupaten Lombok timur tidak dipungkiri banyak menghadapi kendala. Luring yang dilaksanakan dengan guling (guru keliling) ke rumah siswa tampaknya kurang efektif, adanya kekhawatiran terhadap penularan covid 19 dari lingkungan sekitar yang dikunjungi karena kabupaten Lombok Timur dinyatakan sebagai zona merah, sedangkan pemahaman masyarakat tentang bahaya wabah tersebut masih kurang, longgarnya pelaksanaan protokoler kesehatan di masyarakat, serta ketersediaan tempat cuci tangan dan sabun, cairan pembersih tangan, masker dan lainnya di tempat yang dikunjungi. Sedangkan metode Daring yang dilaksanakan terkendala oleh ketersediaan alat komunikasi (HP) yang memadai dan kuota internet. Keadaan ini menyebabkan sebagian guru lebih memilih dominan menggunakan Daring, meskipun dengan kendala yang telah disebutkan di atas. BDR di kabupaten Lombok timur terus diperpanjang karena keadaan yang belum memungkinkan sampai tanggal 30 september yang diperpanjang lagi sampai 16 November. Maka saya sebagai salah seorang guru berpikir bagaimana solusi untuk meningkatkan motivasi belajar murid di Rumah.

Berbulan-bulan belajar mandiri di rumah dengan bimbingan guru yang sangat terbatas tentunya sangat menyulitkan siswa memahami pelajarannya. Guru sebagian besar hanya mengirimkan rangkuman materi/modul serta tugas-tugas kepada siswa melalui wa grup atau pun teams. Siswa tidak mendengar suara gurunya menjelaskan materi yang menurut saya secara tidak langsung akan memberikan pengaruh psikologis kepada anak dibanding hanya membaca tulisan-tulisan dalam rangkuman. Akan muncul rasa kedekatan emosional terlebih jika dalam video pembelajaran yang dikirim guru terdapat kalimat-kalimat penyemangat belajar dari jauh. Penjelasan materi yang disertai suara dan gambar-gambar dalam video pembelajaran saya yakini akan sangat membantu siswa lebih memahami materi pelajarannya dari pada sekedar rangkuman. Penyampaian materi yang tidak monoton berupa rangkuman akan memberikan suasana baru bagi siswa saat Belajar Dari Rumah atau bahkan akan memberikan pengalaman baru bagi siswa. Semua ini akan meningkatkan motivasi belajar mereka.

Bertolak dari keadaan di atas saya mencoba dalam aksi nyata 1.1 ini membuat perubahan dalam BDR yang saya sajikan kepada murid saya, dengan membuat video pembelajaran yang didalamnya terdapat suara guru, tulisan materi dan gambar-gambar dengan harapan semoga usaha ini bisa membantu siswa lebih memahami pelajarannnya dan meningkatkan motivasi belajar mereka di rumah. Jika keadaan tersebut tercapai saya yakin akan berpengaruh juga pada peningkatan prestasi belajar anak.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Sekitar 4,5 bulan belajar dari rumah (BDR) secara mandiri meski pun kadang diselingi dengan luring (guru keliling ke rumah-rumah siswa) tentu akan sangat membosankan bagi murid, dan bisa dikatakan relative sulit memahami materi pelajaran dengan baik. Selama itu guru dominan memberikan materi berupa rangkuman, handout, LK dan tugas-tugas melalui grup wa dan Teams. Untuk mengatasi keadaan tersebut selain memvariasikan model pembelajaran, guru pun harus memvariasikan cara/media penyampaian materi kepada murid. Salah satu yang saya coba adalah dengan membuat video pembelajaran.

Pembuatan video pembelajaran yang akan digunakan murid dalam BDR ini akan disebarkan melalui link/tautan di grup wa kelas dan Team (office 365). Hal ini dilakukan dengan harapan akan membantu murid dalam memahami pelajarannya selama belajar dari rumah (BDR). Video pembelajaran ini juga akan memberikan suasana baru bagi murid dalam belajar secara mandiri. Selain berisi materi, video dilengkapi dengan suara guru yang menjelaskan serta gambar-gambar, video ini pun diharapkan akan memberikan pengalaman baru bagi murid dan meningkatkan motivasi belajar di rumah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajar mereka.

Pembuatan video pembelajaran yang merupakan realisasi dari perencanaan aksi nyata ini diawali dengan tahap persiapan. Dari pengetahuan awal yang saya peroleh melalui wokshop secara online, saya memilih aplikasi apa yang akan digunakan dalam membuat video pembelajaran tersebut apakah akan menggunakan aplikasi filmora, Camtasia studio, Powtoon, Animaker, ataukah Bandicam . Setelah mencoba mempelajari dan berdiskusi dengan teman sejawat saya memutuskan untuk menggunakan aplikasi Camtasia studio. Aplikasi Cantasia Studio adalah software yang digunakan untuk capture screen dan Record dalam membuat menu interaktif dan pembuatan media presentasi yang diproduksi oleh Tecsmith. Camtasia ini sendiri digunakan untuk merekam semua aktivitas yang ada pada desktop computer. Software ini bisa kita manfaatkan untuk media pembelajaran berbasis multimedia dan e-learning yaitu membuat video tutorial ataupun video presentasi. Alasan pemilihan aplikasi ini adalah (1) Camtasia studio dapat melakukan tiga aktivitas menjadi satu yaitu webcam (Video), Record audio (suara) yang jernih dan merekam aktivitas layar, (2) dapat mengedit video hasil rekaman baik video, audio atau pun tulisan dengan alat-alat untuk mengedit yang cukup lengkap, (3) Ringan (bekerja secara Offline) namun dengan desine dari software yang mewah. Selain menentukan aplikasi yang akan digunaka, alat dan bahan pun perlu dipersiapkan berupa computer/laptop, kain hijau, kamera, headset, dan pembuatan Poer Point (PP).

Setelah tahap persiapan dirasa selesai, dilanjutkan dengan proses pembuatan video pembelajaran. Untuk proses pembuatan ada 2 software yaitu power point dan Camtasia studio. Siapkan Power point terlebih dahulu dengan memberikan background, materi lalu animasikan materi tersebut. Setelah selesai buka cantasia studio yang merupakan sebuah aplikasi editor video yang juga memiliki viture perekam layar didalamnya. Untuk mengaktifkan fiture perekam layar kita record lalu atur webcam, audio. Buka Power point kemudian presentasikan seperti biasanya.

Jika proses perekaman dianggap tuntas barulah masuk pada tahap editing yaitu membuang beberapa bagian rekaman yang tidak kita rencanakan atau butuhkan. Jika dianggap video pembelajaran selesai barulah video dikirimkan link/tautannya kepada murid baik melalui wa grup dan teams.

Sebelum memulai pembelajaran dengan video ini, guru memberikan informasi terlebih dahulu kepada siswa bahwa pada pertemuan saat itu materi pelajaran dapat diikuti siswa melalui video pada link/tautan yang dikirimkan guru. Siswa diminta menyaksikan video pembelajaran tersebut kemudian diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang jelas dari video yang mereka saksikan. Layanan tanya jawab akan dilakukan melalui grup wa kelas maupun melalui chating dalam teams. Jika dianggap siswa sudah memahami isi video pembelajaran barulah guru memberikan penugasan dalam bentuk kuis yang dibuat melalui forms office 365. Selain penugasan guru pun meminta siswa untuk mengisi kuisioner yang mengukur pendapat murid tentang pengaruh penggunaan video pembelajaran tersebut terhadap tingkat pemahaman terhadap materi dan motivasi belajar murid di rumah. Sedangkan pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap prestasi belajar murid akan dapat terukur melalui kuis yang dikirimkan melalui forms tersebut.

Melakukan suatu perubahan tentunya bukan hal yang mudah, saya harus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan di sekolah. Pertama yang saya lakukan adalah berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat terutama rekan yang akan memberikan masukan dan bimbingan dalam proses pembuatan video pembelajaran tersebut, hasil observasi dan komunikasi dengan siswa dan juga orang tua siswa. Semua ini dilakukan secara bertahap meskipun tidak terlaksana secara maksimal namun telah saya lakukan.

Aksi nyata 1.1. yaitu pembutan video pembelajaran ini ditujukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa selama Belajar Dari Rumah (BDR). Video pembelajaran yang dimaksud dapat diakses melalui link youtobe berikut ini https://youtu.be/hXCud2jDjT0.

Untuk dapat mengetahui pengaruh penggunaan media video pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, saya membuat angket/kuisioner yang saya sebarkan tautannya kepada siswa melalui grup wa dan teams melalui tautan berikut (https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=koNenq6fwkuBN2-5RVI5xacAKnUvZMVKpC4RM1jp5zZUNkVTMzVTN1M0TVNLRDY4T0xZUVBKMTVLSi4u).

Dari 184 siswa di 6 kelas (IXA sampai IXF) ada 96 responden yang berpartisipasi mengisi kuisioner. Kuisioner terdiri dari 10 pertanyaan yang meminta pendapat siswa tentang penyampaian materi masa BDR yang dilakukan dengan video pembelajaran. Dari kuisioner yang disebarkan terdapat hasil pendapat murid sebagai berikut: 2,81% siswa merasa sangat tidak setuju, 6,77% siswa tidak setuju, 47,81% siswa setuju dan 42,6% siswa sangat setuju. Berikut tabel hasil kuisioner pendapat siswa tentang video pembelajaran yang saya buat.

Dari hasil kuisioner ini saya menyimpulkan bahwa video pembelajaran yang saya buat DAPAT membantu siswa lebih memahami materi pelajaran saat BDR dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Selain itu dengan terdokumentasikannya materi yang disampaikan dalam bentuk video siswa dapat mendengarkan kembali penjelasan dan materi pelajarannya berulang kali dengan lebih mudah atau santai di mana saja, kapan saja dan dalam posisi apa saja dengan membuka tautan yang telah diberikan (Belajar dari mana pun, kapan pun dan dimana pun)

D. PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN

Memvariasikan media pembelajaran kepada siswa membutuhkan kreativitas dan kemauan yang tinggi dari seorang pendidik. Rutinitas mengajar dan kesibukan yang ada kadang membuat seorang pendidik tidak melakukan hal ini. Jika mengingat bahwa kesuksesan proses belajar mengajar sangat tergantung bagaimana guru menyampaikan materinya dengan berpegang bahwa tidak anak yang tidak bisa (bodoh) letak permasalahannya mereka belum menemukan guru dengan metode yang tepat dalam mengajarnya maka tekat untuk melakukan perubahan dalam mengajar akan muncul.

Dalam pembuatan video pembelajaran ini banyak pelajaran yang saya peroleh. Pelajaran yang paling utama adalah meruntuhkan tembok ketidakmampuan dalam menggunakan aplikasi pembuatan video karena terobosan ini memang untuk pertama kali saya lakukan. Kemampuan penguasaan IT yang pas-pasan membuat saya harus banyak belajar. Mencoba berkali-kali untuk dapat menghasilakan video pembelajaran ini yang jelas masih memiliki banyak kekurangan. Berkolaborasi dengan teman sejawat yang memiliki kemampuan IT untuk membimbing dan membantu dalam merealisasikannya membutuhkan kemampuan koordinasi dan komunikasi yang positif. Kesabaran, ketelatenan, semangat, motivasi dan pengorbanan waktu, tenaga bahkan biaya menjadi pecut bahwa tidak ada sesuatu perubahan berharga akan datang dengan sendirinya.

Setelah Video pembelajaran ini dihasilkan pengorbanan yang telah dilakukan terbayar dengan menyaksikan bagaimana siswa saya menjadi senang mengikuti materi pelajaran dari rumah. Mereka mendapat pengalaman baru mulai dari hal sederhana yaitu bagaimana membuka sebuah tautan yang terkirim melalui wa dan teams. Dapat mengulang berkali-kali mendengar penjelasan gurunya jika belum faham dan penyampaian materi dalam video ini akan tersimpan dalam laptop atau pun HP siswa. Keberhasilan penggunaan media video pembelajaran ini terekam pada kuisioner yang saya kirimkan.

Selain keberhasilan, pelajaran berupa kegagalan pun saya peroleh. Adanya siswa dalam responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak Setuju(STS) dan tidak setuju (TS) meskipun dengan presentase yang rendah tetap menjadi perhatian dan koreksi dalam penggunaan video pembelajaran. Kelemahan penggunaan media ini diantaranya adalah adanya siswa yang tidak memiliki HP, atau memiliki HP namun tidak memadai untuk dapat mengakses video pembelajaran yang dikirimkan. Permasalahan lainnya siswa memiliki HP yang memadai namun tidak adanya kuota internet yang cukup. Kendala yang dihadapi siswa ini tentunya akan berdampak pada motivasi belajar mereka, merasa tidak nyaman dengan penyampaian materi melalui video bahkan siswa merasa dirugikan.

Adanya respon yang tidak mendukung penggunaan video pembelajaran ini saya jadikan sebagai catatan khusus dalam memvariasikan media pembelajaran agar tidak terus-menerus menyampaiakan materi melalui video untuk dapat menampung aspirasi siswa yang Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju dalam penggunaan video pembelajaran.

E. RENCANA PERBAIKAN UNTUK MASA YANG AKAN DATANG.

Pembuatan video pembelajaran dengan aplikasi Camtasia studio ini memang untuk yang pertama kali saya lakukan. Ketidaksempurnaan hasil karya pertama ini akan terus coba diperbaiki dan diminimalisir pada karya video pembelajaran berikutnya. Rencana perbaikan untuk masa yang akan datang diantaranya guru dalam video akan mencoba live menyapa siswa di awal pertemuan untuk memberikan kesan psikologis yang lebih mendalam kepada siswa. Dalam penyampaian materi bukan hanya audio/suara guru yang dapat didengar siswa namun akan diusahakan wajah dan proses penjelasan guru dapat disaksikan siswa dalam video tersebut. Perbaikan lain yang saya rencanakan untuk menambah pengalaman siswa dalam belajar serta membrikan pengetahuan yang lebih bermakana, adanya cuplikan video dalam video pembelajaran yang dibuat.

F. DOKUMENTASI PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

04 Jan
Balas

Trima kasih masih baru mencoba posting nih bu...

04 Jan
Balas

bagus emy

05 Jan
Balas



search

New Post