Tantangan Gurusiana Menulis Hari ke-72

Pada Masa Pendemi Covid 19 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun tidak seperti tahun sebelumnya. Hal itu, karena struktur dan muatan kurikulum serta beban belajarnya berbeda. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 menteri dijelaskan , bahwa pada zona merah,orange, dan kuning tidak boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka tetapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yaitu BDR (Belajar dari Rumah) melalui daring dan luring. Pelaksanaan pembelajaraan terbagi menjadi 4, yaitu Pada masa Normal, Pada Masa Pendemi Covid 19 (Zona Kuning), pada Masa Transisi, dan pada Masa Kenormalan Baru. Bila memasuki zona hijau dan sekolah ingin membuka pelaksanaan pembelajaran maka 4 hal harus ditempuh, yaitu; mengisi daftar isian di dapodik, membuat surat ijin orang tua tentang pelaksanaan pembelajaran, membuat surat ijin kepada kepala daerah melalui kepala dinas pendidikan mengenai kesiapan sekolah melaksanakan pembelajaran, serta mematuhi protokol kesehatan.

Pada Masa Normal struktur dan muatan kurikulum mengacu secara nasional seperti biasanya yaitu maksimal 40 JP. Pelaksanaan pembelajaran pada masa normal tidak dapat dilaksanakan karena Pendemi Covid 19. Bila sekolah memiliki kekhasan, maka sekolah harus mencantumkan KI dan KD-nya.

Pada Masa Pendemi Covid 19 atau pada Zona Kuning, struktur dan muatan kurikulum pun berbeda dan pembelajaran maksimal 4 jam. Pelaksanaan pembelajannya melalaui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan daring ataupun luring. Pembelajaran daring (dalam jaringan) yaitu melalui internet baik dengan google classroom, what app, zoom, webek, google meeting, dll.. Pembelajaran luring (luar jaringan) melalui televisi, radio, modul, dan buku pelajaran. Pada masa ini jadwal pelajarannya dibuat

Pada Masa Transisi beban belajar dilaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka), PJJ baik daring maupun luring dan ada waktu libur atau siswa tidak diberi tugas apapun. Pembelajaran maksimal 4 jam dan per jam 30 menit. Pelaksanaan pembelajaran per kelas maksimal 18 siswa dan belajar tanpa jam istirahat . Kegiatan pembelajaran menggunakan shift atau tidak disesuaikan kondisi sekolah. Selain itu, warga sekolah tetap disiplin pada protokol kesehatan. Pada masa transisi ini dibuat juga jadwal pelajarannya. Pada masa ini dilaksanakan selama 2 bulan . Bila pada masa ini aman ,maka dapat dilanjutkan pada masa kenormalan baru.

Pada Masa Kenormalan Baru pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan maksimal 7 jam dengan per jam 30 menit. Pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka , tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Baik pada masa transisi dan masa kenormalan baru sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran ruangan harus dibersihkan dengan desinfektan. Pada intinya yang diutamakan adalah keselamatan , Apabila di dunia pendidikan terjadi klaster baru dan banyak para siswa yang terpapar covid 19, maka dapat dipasikan Indonesia akan gagal mewujudkan Generasi Emas di 2045. Berdasarkan pemaparan di atas, maka kurikulum tingkat satuan pendidikan pada masa pendemi covid 19 ini unik dan tercatat dalam sejarah, bahwa penggunaan IT dalam PJJ lebih cepat dari yang direncanakan. . Namun dalam implementasinya pelaksanaan kurikulum pada masa pendemi covid 19 ini melalui PJJ baik daring dan lurung mengalami banyak hambatan. Hambatan apapun harus diminimalisasi demi keterlaksanaan pembelajaran dan pelayanan pada para siswa .

Sumber Gambar: https://rmoljabar.id/di-masa-pandemi-kurikulum-jangan-terlalu-dipaksakan/