Bayangan di Ujung Lorong(Tagur Hari ke-17)
"Sial!" Dengusku. Keputusan untuk tidak ikut makan malam di luar bersama teman-teman kost menjadi bumerang untukku. Semua penghuni kost pergi, kecuali aku. Tugas kuliah yang menumpuk membuatku harus meluangkan waktu ekstra untuk menyelesaikannya.
Suasana amat hening, bahkan aku bisa mendengar helaan nafasku. Perasaanku semakin tak enak. Sebuah bayangan hitam mengikutiku sejak dari ujung lorong kamar yang temaram.
Aku harus menepis prasangka yang menghantui perasaanku. Karena pilihan untuk menghilangkan dahagaku hanyalah dispenser yang terletak di ujung lorong antara sepuluh kamar yang berhadapan di kostku. Aku mempercepat langkah. Bayangan itu semakin mendekat. Aku membaca Ayat Kursi berulang-ulang dalam hati. Alhamdulillah.. ternyata itu hanyalah bayanganku. Aku telah dihantui oleh bayangan ketakutanku sendiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Trims hadirnya semua.....salam literasi
Trims hadirnya semua.....salam literasi
Trims hadirnya semua.....salam literasi
Keren buk. Sukses selalu
Keren bund...salam literasi
Hahaha....keren, bu. Awalnya cukup membuat bulu roma juga membacanya, tapi akhirnya.... mantap. Sukses selalu yaa bu.
Pentigraf keren Bu Susi. Salam literasi, lancar beraktivitas, semoga kita sukses selalu. Amin.
Aamiinn....
Mantab bu ceritanya..sukses selalu...salam kenal
Serem bu awalnya..
Lajut