Jeritan Asa (Tagur Hari ke-13)
Malam kian kelam
Hening mencekam dalam diam
Airmata ini kembali menetes ke dalam hati
membanjiri perih dalam pedih
Tak ada yang tahu
//
Tak ada yang peduli
Bahkan ketika aku menjerit meratap
Mereka hanya menyaksikan senyuman
Tak ada yang sudi mendengar keluhku
Karena semua hanya di hati
//
Ku lebur duka dengan air mata
Bersemat asa agar mereka peka
Tapi apalah daya
Sunggingan senyumku yang berpura
Terlalu tebal untuk dibaca
//
Biarlah semua
Terurai apa adanya
Sampai semua tahu yang ku rasa
Bahwa...
Aku tidak sedang baik-baik saja
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap buk. Salam literasi. Sudah di follow ya
terima kasih...
terima kasih...
Biarlah orang tak mengira_Tentang apa yang dirasa_Tetapkan langkah dan raih asa_Semoga jeritan asa tak lagi berasa_Keren ibu Susilawati puisi jeritan asanya. Sukses selalu
trims...salam literasi!
Keren puisinya bunda, sukses bunda
Terima kasih....
Mantap bucan..Makin keren