Pembalasan Dendam (Tagur Hari ke-23)
Hari ini hilang sudah kesabaranku. Aku harus membuat perhitungan dengan si tukang fitnah yang jahat itu. Tak tahan lagi telingaku mendengar ocehan tetangga. Semua sepertinya percaya dan telah termakan hasutannya.
Aku bergegas masuk ke kamar. Ku siapkan senjata yang selama ini ku simpan rapi di lemari. Mataku blingsatan memikirkan dari mana aku harus memulai.
Hmm...matang sudah perhitunganku. Aku hujam tubuhnya dengan goresan menyakitkan tanpa perlawanan. Jariku menari di atas kesedihan dan ketidakberdayaannya. Aku ingin sekali memperpanjang penderitaannya. Tapi suara ketukan dan panggilan di depan pintu menghentikanku. Aku belum sempat membunuh karakter dan tokoh orang yang amat ku benci itu dalam cerpenku. Ahh...setidaknya aku sudah bisa membalas dendam tanpa menyentuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar