Taman Baca (Tagur Hari ke-15)
Hari ini aku mengajak siswa kelas 9A belajar di pendopo di belakang sekolah. Semua terlihat antusias. Ku pikir tak ada salahnya sesekali mereka berliterasi sambil menikmati semilir angin di pendopo yang di sulap menjadi taman baca sekolah. Toh ini juga jam terakhir.
Sepuluh menit berlalu, ku lihat seorang siswa yang terkenal reseh dan jahil mulai tak tenang. Sementara yang lain asyik membaca tentang pahlawan sesuai perintahku.
Aku menghampirinya dan bertanya bahkan menyindir bahwa penyakit jahilnya kambuh lagi. Bibirnya terlihat kelu. Matanya berpaling dan menoleh ke sudut pendopo seakan ingin mengatakan sesuatu. Aku mengikuti arah pandangan matanya. Tampak samar sesosok wanita berambut panjang terurai menutupi wajahnya sedang menunjuk, seakan mengusir kami agar segera menjauh. Semoga hanya kami berdua yang ditampakkannya. Bulu kudukku tak berhenti merinding hingga jam sekolah berakhir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ikut merindiiing bu
trims bun...salam literasi
Keren Bu Susi. Salam literasi.
Ikut merinding bacanya bunda, keren bun. Salam literasi
Mantap bucan.. jadi atuuutt