Ibu adalah Pahlawan Hidupku
Oleh: Ummi Royhana, M.Pd.I., M.Pd.
MTs. Irsyadun Nasyi’in, Puger, Jember, Jawa Timur
Ibu adalah seorang wanita yang melahirkan anak-anaknya. Dengan sabar dan ikhlas dalam mendidik, membimbing, serta melatih anaknya. Tak ada keluh kesah yang keluar dari lisannya. Hanya doa dan harapan yang selalu beliau mohonkan kepada Yang Maha Kuasa, agar anak-anaknya menjadi anak yang solehah, berbakti kepada kedua orangtuanya, sukses, serta bermanfaat bagi lingkungannya.
Ibu selalu ada, saat aku mengalami kesulitan. Beliau tak segan untuk selalu mengingatkan dan menasihatiku. Tanpa disadari, pengorbanan ibu sangatlah besar. Bukan hanya harta saja, melainkan jiwa dan raga dipertaruhkannya. Walau demikian, tak pernah tampak di wajah sedikit pun penyesalan dan kesedihan. Wajah bahagia dan senyum ikhlas selalu terpancar, membuat orang yang melihatnya pun bahagia. Ibu juga dapat menjadi guru bagi anak-anaknya. Bukan hanya sekadar mendampingi belajar materi sekolah saja, namun ibu juga berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Mengajarkan hal yang baik dan hal buruk yang harus dihindari oleh anak.
Ibuku adalah seorang guru di tingkat taman kanak-kanak. Selain itu, beliau menjadi penjahit. Beliau memiliki tiga putri. Jarak usia masing-masing putrinya enam tahun. Kehidupan beliau sangat sederhana. Beliau sangat menekan keinginan akan barang-barang mewah. Bila ada rizki meski sedikit, ditabungnya.
Beliau memiliki keinginan besar. Berharap ketiga putrinya bisa kuliah, setelah lulus SMA nantinya. Begitu besar harapan beliau kepada anaknya. Sepulang mengajar, beliau pun tidak lupa dengan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Bila pekerjaan rumah selesai, dilanjutkannya dengan menjahit. Menjahit dilakukannya untuk membantu perekonomian keluarga. Penghasilan dari menjahit ditabungnya, guna biaya pendidikan ketiga putrinya. Menjahit dijalaninya terkadang sampai larut malam, bahkan bisa sampai pagi. Begitu seterusnya rutinitas yang dilakukan.
Setiap kalimat yang terucap dari ibu merupakan doa. Diusianya 60 tahun saat ini, ketiga putrinya telah sukses menyelesaikan kuliahnya. Bahkan telah menekuni sesuai dengan bakatnya masing-masing. Hal ini merupakan wujud dari ketekunan ibu dalam mendoakan kami. Tangis ibu dikeheningan malam, membuatku terbangun. Terdengar lantunan ayat suci Alquran dan doa yang dimunajatkan kepada Allah bagi anak-anaknya.
Islam sangat memuliakan kedudukan seorang ibu. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari-Muslim disebutkan, bahwa berbakti kepada ibu lebih didahulukan dibanding berbakti kepada ayah.
Dari Abu Hurairah RA., beliau berkata:
“Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. dan bertanya:
“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik?”
Beliau menjawab: “Ibumu.”
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Beliau menjawab: “Ibumu.”
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Beliau menjawab: “Ibumu.”
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Beliau menjawab: “Ayahmu.”
(HR. Bukhori 5971 dan Muslim 2547)
Sebagai anak, memiliki kewajiban untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Berbuat baik kepada kedua orang tua, karena beliau berdualah yang menjadikan sebab kita berada di dunia ini. Mungkin belum mampu untuk membahagiakannya dari segi materi, tapi dengan berbakti kepada kedua orang tua dapat membuatnya bahagia. Bagaimanapun juga, keridaan dan kemarahan Allah ada pada keridaan dan kemarahan kedua orang tua (HR. al-Tirmidzi).
PROFIL PENULIS
Ummi Royhana, M.Pd.I., M.Pd. Dia lahir di Jember 27 Agustus 1982. Terkenal dengan nama panggilan Bu Ummi. Dia adalah guru Matematika di MTs. Irsyadun Nasyi’in, Kec. Puger, Kab. Jember. Memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun 3 bulan. Dia berpengalaman mengajar di PAUD, RA, MTs/SMP dan MA/SMA Dia dapat dihubungi melalui WA. 085336180394. e-mail [email protected].
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar