KESABARAN ISTRI AKAN CINTANYA
“Aku memang tak sempurna. Namun, aku berusah menjadi sempurna di hadapanmu. Akan tetapi, kamu selalu menganggapku biasa saja. Jika kamu menginginkan aku seperti wanita lain, kamu harus siap membaiyai aku untuk perawatan”. Ucap Aisyah kepada suami. “Selama ini, uang yang aku kasih ke kamu berarti tak ada nilainya?” Jawab suami. “Bukan itu yang aku maksud. Memang, kamu sudah berusaha mencukupi apa yang aku minta. Tapi kamu selalu saja menyalahkan aku. Bahkan kamu selingkuh dibelakangku. Sedangkan aku selama ini, bila ingin sesuatu atau yang lain untuk anak-anak hampir tidak minta ke kamu. Uang kamu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Bisa jadi uang itu masih kurang. Aku tidak pernah protes ke kamu.” Bantah Aisyah kepada suami sambil menangis tersedu.
Aku yang berada di dekat perseteruan itu, merasa geram pada suami Aisyah. Serasa aku ingin angkat bicara membela Aisyah. Aku turut sakit hati mendengar penjelasan Aisyah. Tak terasa air mata ini jatuh ke pipi dan tersedu. Aku tak bisa berbuat apa-apa. “Ya Allah, lindungi keluarganya dan keluargaku dari kehancuran pihak ketiga.” Pintaku dalam hati.
Disaat isak tangisku menjadi, tiba-tiba ada yang menyapaku dari belakang. “Ibu, kenapa menangis?” Tanya suamiku keheranan. “Eh, Bapak. Tidak ada pak. Itu, aku kasihan dengan Aisyah yang dikhianati oleh suaminya”. Dengan tertunduk aku mengatakannya. “TV kok ditangisi. Ibu sedang menyumbang air mata, ya?”. Hik hik hik, jadi malu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren. Barakallah bunda
Baper. Hehehe
Hhhh.Terima kasih, Bunda.
Keeen bu pentigrafnya..
Keren