KEKALAHAN SEBUAH PEMBELAJARAN

Oleh: Supardi Harun

Tim sepakbola Garuda muda U-17 kalah. Menyerah 3:1 dari tim kuat Maroko. Ribuan suporter datang memenuhi stadion Bung Tomo , Surabaya. Sebagai pemain keduabelas mereka memberikan dukungan sejak awal. Namun, akhirnya hasil yang tidak menggembirakan.

Kekalahan memang sakit jika dirasakan. Kecewa, kesal dan putus asa. Namun, dibalik kekalahan tentu akan memberikan pembelajaran. Salah satunya adalah evaluasi. Apakah semua pemain telah menjalankan intruksi dari pelatih? Apakah semua pemain telah menjalankan sesuai dengan posisinya?

Pernahkan Anda mendengar cerita perang uhud? Dimana umat Islam perang melawan orang kafir? Dan hasilnya umat Islam kalah. Kenapa? Karena ada beberapa orang yang tidak patuh atas perintah Nabi Muhammad SAW.

Diceritakan, saat juru panah berada di atas bukit, Nabi Muhammad memerintahkan agar tidak bergeser sedikitpun, tetap berada di tempat. Namun, rupanya perintah tersebut tidak diindahkan oleh juru panah. Saat mereka melihat orang kafir yang berada di bawah lembah berlari, mereka berubah pikiran. Mereka ingin mengambil rampasan perang. Mereka takut tidak kebagian. Akhirnya mereka turun ke lembah. Saat orang-orang ahli panah turun, maka orang kafir berbalik ke atas bukit. Mereka bergantian memanah orang-orang Islam yang ada di bawah. Strategi orang kafir berhasil. Orang Islam banyak yang terbunuh pada perang uhud.

Itulah, contoh kekalahan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap pemimpin. Mereka baru menyesal ketika menyaksikan banyak teman dan sahabat yang meninggal. Setelah itu baru sadar bahwa tunduk dan taat kepada pemimpin itu penting.

Dalam pertandingan pun pemain harus mampu menjalankan perintah dari sang pelatih. Setrategi apa yang diinginkan oleh pelatih harus dijelànkan di lapangan. Karena dalam setiap pertandingan tentu butuh strategi. Apabila perintah dari seorang pelatih dijalankan oleh setiap pemain,maka hasilnya akan baik pula.

Di setiap kegagalan kita harus berpikir positif. Karena dari kegagalan kita akan banyak belajar. Belajar intropeksi diri. Kekurangan yang ada kita perbaiki untuk yang akan datang.

Ingatlah sejatinya kegagalan itu adalah kemenangan yang tertunda.

Bekasi, 18 November 2023