Sebuah Pentigraf

MAKAN SAHUR ISTIMEWA

Supardi HR

Salat tarawih baru saja usai. Bagi Rahayu ini kali pertama salat tarawih di masjid tempat suami. Maklum, mereka berdua menikah 3 bulan yang lalu. Rahayu berdiri menunggu Seno, suaminya di pinggir jalan deket pintu keluar Masjid.

Tak lama kemudian muncul motor beat baru meluncur dari halaman parkir. Sang pengendara , lelaki tampan itu menghampiri wanita cantik berjilbab putih yang sedang menunggu dirinya di pinggir jalan. Ayu, melambaikan tangan kepada ibu-ibu yang lain yang juga menunggu suaminya. Ia pamit dan langsung naik motor beat yang di nahkodai Seno, suaminya. Tangan kanan Ayu melingkar di pinggang Seno seakan tak mau lepas. Di tengah jalan Ayu dan Seno mampir di warung di pinggir jalan membeli sate kambing dan sup iga sapi kesukaan Seno ,untuk sahur di Minggu pagi. Sesekali makan sahur istimewa.

Sesampai di rumah Ayu menyimpan sate kambing dan sup iga sapi tersebut di lemari dapur. Selanjutnya keduanya asyik ngobrol di ruang tamu . Cerita masa lalu dan rencana setelah pernikahan mewarnai percakapan berdua. Mulai bangun rumah dan punya anak .Ayu menginginkan punya anak dua. Sementara Seno ingin punya anak empat. Biar ramai di rumah nanti. Gelak tawa mewarnai kebahagiaan malam itu. Teh manis, kue dan buah menjadi teman mereka berdua. Pukul 12.00 malam. Tak terasa larut malam tiba. Rasa kantuk memaksa berdua untuk masuk ke kamar tidur. Malam begitu cepat. Azan subuh berkumandang. Seno dan Rahayu kaget segera bangun. "Mas Seno, kita belum makan sahur" bisik Ayu lemas.

Bekasi, 24 Maret 2024