MEDIA GURU DI GEYAR LITERASI Diawali dengan pertemanan di FB .

Disitu aku melihat postingan tentang seminar Sagusabu ditelkom ketintang Surabaya .

Kebetulan itu adalah awal peluncuran buku keroyokan yang diterbitkan media guru dengan 47 pengarang . Dalam benakku apakah aku bisa seperti mereka rasa gembira dan bangga di hati . Apalagi ketika bu isti yang menjadi MC dengan logat yang kemayu dan lugas memanggil salah satu pengarang buku yang berasal dari Mojokerto. Walaupun beliu berusia senja tapi semangat dan perjuangan untuk melawan penyakitnya patut diacungi jempol untuk mengarang sebuah cerita yang mengguggah hati setiap pembacanya. Hal ini membuatku tertantang untuk membuat satu buku . Apalagi sekilas aku pernah berbincang sejenak dengan pak Ceo . Ketika itu pak ikhsan bertanya dari mana ibu ? Aku menjawab dari Sampang bapak .beliau sempat bertanya sama siapa dan berkata gimana ini bu Sampang kok timbul tenggelam,entah apa maksudnya sampai sekarang aku masih bertanya dalam hati . Selanjutnya aku sempat ngobrol sejenak dengan pak RT media guru .gimana pak kalau menulis puisi di buku berapa banyak judul yang harus kita buat .pembicaraan itu terhenti saat pak Eko yang lebih dikenal dengan sebutan pak RT minta izin untuk sholat dulu . Hal inilah yang membuatku semakin yakin untuk mewujudkan mimpiku di Sagusabu . Akhirnya saat ada MWC di P4TK di Batu aku beranikan ikut walaupun dengan modal 0%dengan bekal semangat dan keyakinan aku bulatkan tekatku untuk ikut serta . Tak pernah kubayangkan setelah aku terlibat di dalamnya aku merasakan tali persaudaraan yang begitu kuat di Media guru .tak ada perbedaan sama sekali antara senior dan yunior ,selalu memberi semangat tak ada sedikitpun kesombongan di hati mereka semua walaupun sudah banyak karya yang dihasilkan . Akhirnya pelatihan Di MWC berakhir naskahku belum selesai dan hanya beberapa naskah puisi saja yang kubuat dan sangat jauh dari target yang ditentukan saat pebutupan pak Eko sempat bertanya sudah berapa banyak bu puisinya aku terkejut juga kok hafal yaaa pak eko satu persatu apa yang dibuat peserta. Memang hebat beliau daya ingatnya semakin salut aku dibuatnya dengan semangat dan gaya bahasanya . Akhirnya sampailah akhir penutupan pelatihan itu dan kembali ke daerah masing-masing . Akhirnya liburan semester 1 tiba aku teringat masih punya hutang beberapa puisi yang harus kubuat untuk membuat buku kumpulan puisi . Ketika aku berlibur di Malang Selatan kubuat sebuah puisi kebetulan aku berwisata di sepanjang pantai tiba lah aku di pantai Goa Cina ,debur ombak yang menderu membuatku terispirasi mebuat sebait puisi .Selanjutnya aku menuju pantai Balekambang disinilah kubuat puisi lagi akhirnya tercipta sebuah puisi Senja di Balekambang .yang akhirnya kujadikan judul karya perdanaku "SENJA DI BALEKANBANG". Karya ini merupakan kenangan terindah dalam sejarah hidupku karena disitulah kutemukan cinta sejatiku . Tapi maaf yaa jika buku kumpulan puisiku ini kurang enak dibaca karena ini merupakan ungkapan isi hatiku . Ketika aku marah dan gembira .tak lupa aku ucapkan terima kasih untuk pak Ceo ,pak eko ,bu isti, mr koper dan teman - teman semua Keluarga besar media guru .Apalagi ketika ketika saat kita semua bertemu di KEMENDIKBUB di GEBYAR MEDIA GURU tanggal 20-21 Mei 2017 .membuatku semakin yakin untuk terus berkarya .

"Hidup Media Guru "

Tak lupa salam dariku "SEMANGAT PAGI dan MERDEKA DI HATI "

Sampang,1 Juni 2017