Menghadapi pasangan yang sering marah-marah atau emosional bisa sangat melelahkan secara mental dan emosional. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk menghadapinya dengan bijak:

1. Tetap Tenang dan Jangan Terprovokasi Saat pasangan marah, usahakan untuk tidak membalas dengan kemarahan juga. Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan jika perlu, ambil jarak sejenak. 2. Pahami Penyebab Kemarahannya Apakah dia stres karena pekerjaan? Masalah finansial? Atau hal-hal pribadi lainnya? Coba amati pola atau pemicu yang membuat dia mudah marah. 3. Bicarakan di Waktu yang Tepat Jangan mencoba menyelesaikan masalah saat dia sedang emosi. Tunggu sampai dia tenang, lalu bicarakan dengan komunikasi yang lembut dan tanpa menyalahkan.

Contoh:

“Aku ingin kita lebih nyaman di rumah. Kalau kamu sedang marah, aku jadi merasa tertekan. Kita bisa cari solusi bareng-bareng nggak?”

4. Tetapkan Batasan Sehat Penting untuk memberi tahu bahwa kamu tidak akan menerima perlakuan kasar, baik secara verbal maupun fisik. Kalau perlu, tegas tapi tetap sopan:

“Aku ingin kita saling menghargai. Kalau kamu marah, kita bisa bicara nanti setelah suasana tenang.”

5. Ajak untuk Konsultasi atau Terapi Pasangan Jika kamu merasa situasinya sudah terlalu berat, konseling rumah tangga bisa jadi solusi. Terapis dapat membantu menggali akar masalah dan memperbaiki komunikasi. 6. Jaga Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial Jangan lupakan dirimu sendiri. Jaga kesehatan mental dengan: Curhat ke orang yang dipercaya Menulis jurnal Istirahat yang cukup Lakukan hal yang kamu sukai 7. Pertimbangkan Keamanan Diri Jika suami mulai menunjukkan tanda-tanda kekerasan, penting untuk mencari bantuan segera. Bisa hubungi keluarga, teman dekat, atau lembaga perlindungan perempuan.