Bangga sebagai alumni MTI Kototinggi...
Tantangan hari ke13.
#Gurusiana
Oleh: zainaldi
Bangga sebagai alumni MTI Kototinggi...
Terdengar khabar bahwa, masuk MTI Kototinggi menakutkan, karena ada kitab standar (kitab kuning). Tuntutan dari wali murid, bahwa kitab kuning harus diajarkan, karena merupakan ciri khas MTI, disisi lain cara calon santri takut masuk MTI karena ada pelajaran kitab kuning, bahkan yang lebih mengerikan lagi bagi siswa adalah menyelenggarakan jenazah yg langsung ke tengah masyarakat. Padahal semua itu tidak ada masalah sama sekali, hanya persoalan, banyak calon santri yang tidak lancar baca Alquran dan buta huruf Arab. Mereka cari madrasah atau sekolah yg tidak mengajarkan kitab kuning.
Saat ini MTI Kototinggi yg merupakan peninggalan syekh Sulaiman Arrasuli yg berdiri di Kototinggi tinggi, kurang diminati oleh warga Koto tinggi. Siswa terbanyak berasal dari nagari Padang Laweh. Mereka antusias menekuni pelajaran di MTI, bahkan hampir semua Labai ( pengambil kebijakan keagamaan dalam nagari ) yg ada di Padang Laweh alumni MTI Kototinggi. Ironis sekali, madrasah kita yg saat ini sudah di kenal di masyarakat luas, oleh warga Koto tinggi dijauhi. Alumni MTI saat ini sudah merambah berbagai perguruan tinggi. Tahun 2019 ini 4 orang yg melanjutkan pendidikan ke pulau Jawa, ke IAIN Jogja, Semarang, Bandung dan Banten. Untuk di Pulau Sumatera sudah tidak perlu dipertanyakan. Dari 30 orang yg tamat, 18 orang mahasiswa undangan. Namun ini tidak pernah jadi ukuran bagi warga Kototinggi. Akhir 2018, pengangkatan hakim agama, di Indonesia, satu diantaranya siswa kita, yaitu Hasbi Assadieqi. Kenapa bisa, jawabannya karena yg bersangkutan mampu baca kitab kuning. Pengangkatan CPNS 2019 kemarin 5 orang alumni MTI yg lolos. Serangkaian prestasi yg telah ditorehkan mungkin belum berbekas. Kepada ustadz ustazah, dan para alumni mari kita tetap berjuang, sampai yang baik itu baik. Semoga MTI kita kedepan semakin jaya. Pesan dari seorang pemimpin madrasah mti koto tinggi drs damsir
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar