Zainaldi, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
DISIPLIN DIRI

DISIPLIN DIRI

Tantangan hari ke-28

#Gurusiana

Oleh: Zainaldi.

DISIPLIN DIRI

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya atau merupakan tanggung jawabnya yang dilaksanakan terus menerus disiplin juga sebuah usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki disiplin itu mampu untuk menaati sebuah peraturan itu secara terus menerus yang dilakukan secara terukur dan terencana. Dalam Al-kur'an banyak ayat yang menjelaskan tentang kedisiplinan salah satu ayat yang menjelaskannya adalah surat al-asr ayat 1-3

(بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ وَٱلۡعَصۡرِ ۝ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِی خُسۡرٍ ۝ إِلَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلصَّبۡرِ)

Artinya: Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Dari ayat diatas menjelaskan tentang kerugian yang akan diperoleh ketika seseorang tidak disiplin dalam menjalankan waktunya. Mulai dari detik kemenit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ketahun, dan, tahunpun kemasa. Masa segumpal darah, menuju masa janin, janin ke bayi, bayi ke anak-anak, anak ke remaja, remaja dewasa, dewasa menuju tua, dan pada akhirnya masa kehidupan menuju masa kematian dan titik akhir dari segalanya masa perhitungan amal kebaikan dan keburukan. Disetiap masa itu jika dilalui dengan kebaikan disiplin diri maka kebahagian akan diperoleh sesuai firmanNya dalam surat al-baqarah ayat 25.

(وَبَشِّرِ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةࣲ رِّزۡقࣰا قَالُوا۟ هَـٰذَا ٱلَّذِی رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَـٰبِهࣰاۖ وَلَهُمۡ فِیهَاۤ أَزۡوَ ٰ⁠جࣱ مُّطَهَّرَةࣱۖ وَهُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ)

Artinya: Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya. Pesan disubeah tulisan WA seseorang, entah sipa penulisnya menjadi jawaban dalam penulisan hari ini bahwa Kebahagian adalah seauatu yang diharapkan oleh setiap manusia maka kuncinya adalah tetap menjaga kedisiplinan diri jika kedisiplinan diri telah luntur maka kenyataan hari ini bisa kita lihat dimana Mobil pribadi tak lagi beranjak dari garasi. Jet pribadipun terparkir rapi di bandara. Lalu lintas udara telah ditutup. Masing-masing negara focus untuk merawat warganya, berperang melawan musuh kecil yang tak terlihat. Setiap manusia terkurung dalam kamarnya. Pakaian dari designer terkenal, sepatu dan jam bermerek, minyak wangi dan seonggok alat make up kehilangan artinya, tergeletak tak berguna.Tak ada lagi meeting mendadak ataupun bisnis meeting yang menyita waktu sehingga sering kali kita tak punya lagi waktu untuk keluarga dan untuk Allah swt .

Tak ada lagi pesta yang harus dihadiri, tak ada lagi nonton bareng, tak ada pula tongkrongan di cafe, tak ada lagi arak2an dan pesta seni, bahkan uang pun terhenti di bank.. semua tak ada arti. Apalg yg bisa disombongkan & dibangga2kan dlm keadaan spt ini? Saat ini Allah swt sedang membukakan mata setiap orang Yang terpapar di RS saat ini dengan kelas yang sama tidak ada lg kelas VIP , Super VVIP .. Orang Banyak harta , orang Miskin harta bersatu di ruang & kelas yg sama utk berjuang melawan penyakit dengan pelayanan yg sama.

Saat meninggalpun di peti yang sama tidak ada lg peti berlapis emas & tanpa bisa ditemani org2 tercinta ke liang lahat. Orang Kaya saat sehat semua orang mendekat & saat divonis terkena virus mematikan ini, wlupun kaya raya semua org menjauh.

Bahkan Masjid yang megah dan mahal pun sekarang kosong, tiba waktunya setiap orang menyembah Allah swt didalam mencapai kebenaran dan dalam hati. Yang kita butuhkan hanya makanan dan udara tuk di hirup, kita hanya ingin hidup. Selebihnya menjadi tidak penting lagi. Dunia tak pernah melihat kesombongan narsis seperti di jaman ini!

Kabar baiknya kita diberikan 1 kesempatan lagi untuk introspeksi, melihat kedalam diri, bertanya kepada Allah swt Kenapa Allah swt membiarkan saya hidup? Untuk bersuka2 atau untuk membeli mobil barukah? Atau mungkin untuk menyelesaikan pendidikan sarjana? Apakah tujuan hidupku sekarang? Apakah tujuan hidupku setelah pandemi Covid 19? Mengapa Allah swt menyelamatkan aku dan mengijinkan yang lain mati? Manfaat apa yang harus kubawa untuk sesamaku manusia, apa yang harus kulakukan dengan sisa hidupku untuk Allah swt sehingga Allah swt memberikan ku satu kesempatan lagi?

Kondisi ini telah terjadi dinegri ini karena berawal dari ke tidak disiplin diri terus terjadi sehingga segalanya pada hari ini taklagi punya arti. Maka tetaplah jaga kedisiplinan untuk tetap menjaga kesehatan diri, tetap dirumah, dan memakai masker ketika keluar dari rumah semoga kita terlepas dari marabahaya dan bencana yang menimpa negri ini. Aamiin

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih sudah mengingattkan untuk tetap mendisiplinkan diri

11 Apr
Balas

Terima kasih ibuk Asrobianti, S. Pd. Comentnya

12 Apr



search

New Post