MARKETING CURHAT BERBUAH NIKMAT

Tantangan hari ke-53

#Gurusiana

Oleh: Zaianaldi

Curhat seringkali diartikan curahan hati atau perbuatan seseorang yang menceritakan keluh kesah hatinya kepada orang lain. Curahan hati bisa saja dilakukan dari seseorang kepada orang lain dalam bentuk cerita, pengalaman atau kisah perjalanan hidup yang dilalui.

Curahan hati ada juga dilakukan dengan cara menulis pengalaman hidup, perjuangan dalam menghadapinya. Tulisan itu bisa saja berbentuk puisi yang menyentuh hati, kata mutiara penuh makna, atau kisah romantis dalam bentuk novel yang dibukukan.

Curahan hati memang sangat menyenangkan disaat kita mencurahkan isi hati kepada seseorang lalu didengar dan diberikan jalan keluarnya bahkan ia ikut prihatin dengan keadaan kita, maka kita serasa mendapatkan semangat baru dalam menghadapi dan melaluinya.

Curahan hati yang bersifat tulisan akan membawa penulisnya kepada kebahagiaan. Tulisan yang penuh makna ibarat marketing yaitu serangkaian proses yang dilakukan untuk memasarkan produk berupa tulisan yang bermanfaat kemudian mengenalkannya kepada pembaca dengan berbagai cara agar tulisan tersebut diminati oleh pembacanya.

Tulisan yang diminati. Keberadaanya akan selalu ditunggu, Kepergiannya akan di ikuti. Berapa banyak tulisan yang penuh makna di sare dari satu facebook ke facebook yang lain, dri satu whatsApp ke whatsApp yang lain, dari stau instagram ke instagram lainya. Bahkan tak terhitung aplikasi apa yang digunakan untuk mensarenya. Dicopy paste untuk teori sikripsi, tesis, disertasi dan keperluan lainya. Sehingga penulis menggunakan istilah marketing curhat berbuah nikmat.

Kita tak perlu pungkiri sejarah telah mencatat. berapa banyak orang penting dinegri ini jasadnya telah hancur namun karyanya masih tetap dikenang dan di pelajiri. sebut saja buya hamka dengan tafsir al-azhar, Imam al-ghazali dengan kitab ihya ulumuddin, dan ulama-ulama besar lainya. Semuanya besar berawal dari kesetiaanya menorehkan perjalanan hidup dan ilmunya untuk kemaslahatan umat.

Menulis telah membawa nikmat untuk penulisnya, jasanya boleh saja hancur tapi karyanya tetap terus meluncur dicetak berulang kali, pahala terus mengalir jiwanya akan selalu hidup meski raganya telah mati. Maka teruslah menulis menebar manfaat.

Menulislah sebelum namamu ditulis dibatu nisan kata seorang penulis Abdul Hakim El Hamidi. Memang benar menulis penuh tantangan dan ujian jika kita salah dalam menulis sesuatu maka akibatnya juga tidak baik. Tapi menulis itu susah, tidak ada waktu, tidak bisa, maka ini tidak benar. Yang benar adalah ada kemawuan ada jalan. Maka jalannya bisa kita latihan dan belajar di media guru Indonesia. Disamping dapat ilmunya juga ada piagam biru, piagam perak, piagam emas dan lomba menulisnya. Dan salah satu curhatan hati penulis hari ini adalah dengan lulusnya mengikuti tantangan menulis selam 30 hari tanpa henti dan dihadiahi dengan piagam biru dihari ini. Alhamdulillah semoga prestasi ini bisa dilanjutkan untuk tantangan kedua 60 hari menulis tanpa henti.

Lalu bagaimana dengan tulisan yang tidak diminati apakah ia akan menjadi marketing curhat berbuah nikmat? atau marketing curhat berbuah maksiat? Bersambung