PENJAJAHAN CORONA
PENJAJAHAN CORONA
Tantangan hari ke-30
#Gurusiana
Oleh:Zainaldi
Dalam tulisan compasiana sangat menarik dan Indah untuk dibaca dan dipahami makna dalam menghadapi kondisi virus corona. Sejarah masa lalu mengingatkan Generasi muda yang merupakan penentu arah jalannya sebuah bangsa serta baik buruknya bangsa itu sendiri. Perubahan kearah yang positif untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan sebuah bangsa sepantasnya menjadi tanggung jawab generasi muda dinegeri ini. Kemerdekaan bangsa indonesia dari kebiadaban penjajah tidaklah didapat secara gratis begitu saja, melainkan kerja keras para pemuda, Dengan semangat cinta tanah air atau nasionalisme yang tinggi mereka telah memaksa para penjajah biadab harus angkat kaki dari tanah katulistiwa yang kaya raya. Sejarawan sudah mengenal baik bahwa yang melumpuhkan otak penjajah untuk terus menaungi negeri kaya ini bukan senjata pemusnah masal yang dihadapkan moncongnya ke negeri imperialis, tetapi kecerdasan yang dimiliki sebagian pemuda bangsa seperti Soekarno, Hatta, dan yang lainnya. Nasionalisme yang terus menggebu disetiap dada pemuda indonesia pada hari itu mampu meledakkan jantung para tentara bersenapan tajam serta pemimpin-pemimpin mereka.
Perangpun terjadi dimana-mana, meriam berdentuman menyisiri detak jantung rakyat jelata, peluru tajam berterbangan seperti lebah hijrah di bawah terik matahari yang panas, mencari sasaran menembus daging, mematahkan tulang para pemberontak pahlawan pembebasan negeri dari keserakahan manusia. Menghancurkan kepala berlilit merah putih hingga benaknya meleleh seperti timah dipanaskan. Darah sucipun menetes menjadi saksi dan mengharumi tanah bangsa ini, mengalir dari luka-luka tubuh kesateia gagah berani kebanggaan negeri yang cinta dan semangatnya tidak akan mampu dilumpuhkan bom atom hirosima nagasaki.
Sampai hari ini pejuang yang sudah terlebih dahulu menemui ajalnya tidak pernah terdengar teriakan dari tanah pekuburan mereka terlintas ditelinga pemuda hari ini meminta ganti rugi atas jasa-jasa mereka sedikit pun.Memang jasa-jasanya tidak akan tergantikan oleh siapapun dan dengan apapun.
Sesekali mereka (pejuang) mungkin melebarkan senyum melihat anak cucu kebanggaan mereka yang telah mewarsi keberanian seperti mereka sedang berusaha mencari solusi memberantas hama bangsa ini, walaupu tidak jarang nasib mereka tidak lebih buruk dari kakeknya (pejuang) yang sudah dulu mati. Bedanya Hari ini, rakyat indonesia banyak terpenjara dibalik jeruji virus corona berantai ketakutan dan aturan. Itulah nasib rakyat jelata yang terus dipaksa untuk hidup dalam kebimbangan, bagi yang melawan akan disiksa oleh penyakit virus corona yang menyedihkan, mereka tidak hanya dibunuh secara perlahan tetapi mereka sudah mati sebelum nyawa mereka meregang.
Sudah saatnya kita berusaha memilih takdir yang lebih baik untuk bangsa ini. kita harus kendalikan virus corona dengan berbagai upaya dan kerja sama, tetap diam dirumah melawan virus corona atau keluar rumah memakai masker dan menjaga jarak dalam memenuhi kebutuhan hidup yang tak tentu arah, atau kita tetap diam menunggu penjajahan virus corona tapa daya dan upaya. Jawabanya kembali kepada kita semua lakukan segala daya dan upaya apa yang bisa kita perbuat untuk merdeka dari virus corona.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar