Zainaldi, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RINDU YANG MENYATU DENGAN HASRAT

RINDU YANG MENYATU DENGAN HASRAT Tantangan hari ke-60 Oleh: Zainaldi

Kerinduan adalah kerakusan yang muncul didalam hati, yang terus bergerak dan tumbuh, kemudian bisa terarah dan menyatu dengan hasrat. Begitu yang dinukilkan dalam buku "taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindu" kalau dihubungkan kepada bulan yang suci, dimana pada setiap kedatangan bulan ramadan, barang siapa yang bahagia dan rindu dengan datangnya bulan Ramadhan bersiap dan memperkuat ketakwaan dengan amal kebaikan maka Allah akan haramkan jasadnya disentuh api neraka. Kerinduan akan datangnya bulan Ramdhan, karena pada bulan Ramdhan berkumpul segala kebaikan, ibadah yang Sunnah dikerjakan dilipatgandakan pahalanya, begitupun dangan ibadah yang Fardu bahkan didalam bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yang disebut dengan malam Lailatul kadar. Satu Malam Lailatul kadar itu ukuranya ibarat 83 tahun lamanya. Jika seseorang beribadah pada malam Lailatul kadar dan ia mendapatkan berkahnya maka itu lebih baik dari 83 tahun. Dan malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam yang ganjil. Persoalannya adalah akankah seseorang bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar sementara persiapan, kerinduan, dan rasa hasrat tidak menyatu dalam hati ketika melakukan ketaatan kepada Allah? Wallahu a'lam. Ramadhan kali ini berbeda dengan ramadan yang telah berlalu. Dimana pada bulan Ramdhan kali ini kita dihadapkan kepada ujian untuk menentukan siapa yang penuh dengan hasrat dan kerinduan dalam melaksanakan ketaatan pada ilahi. Ibadah dirumah masing-masing, bersedekah secar sembunyi-sembunyi, sholat dan tadarus baca Al-Qur'anpun sendiri-sendiri semua itu terjadi dengan satu alasan virus Corona yang telah mewabah di segenap penjuru bumi. kegiatan ibadah Ramdhan kali ini akan menjadi penentu dan tolak ukur untuk melihat siapa yang ikhlas dan siapa yang terpaksa. Akankah kerinduan bersatu dengan hasrat atau malah sebaliknya kerinduan berlepas dengan hasrat. Rindu berlepas dengan ibadah ramadhannya untuk memasuki bulan Syawal dan kembali berhasrat kepada rutinitas sebelum ramadhan. Baca Al-Qur'an hilang, sedekah, infak tak tampak, sholat Sunnah rawatib raib, dan sholat fardhu dikerjakan diakhir waktu. Kalau hakikat kerinduan seperti ini maka hari-hari bersama ramadhan yang telah kita lalui semuanya adalah kesia-siaan. Maka jadikanlah detik-detik akhir Ramdhan kali ini merenung sejenak mengevaluasi kegiatan ibadah ramadhan yang telah pergi. adakah keikhlasan hati atau malah keterpaksaan yang terpatri di hati. Istighfar perbanyak dalam hati kalau seandainya keterpaksaan yang muncul dihati. Kemudian bersyukurlah dan bertahan jika keiklasan, kerinduan bersatu dengan hasrat untuk terus berkekalan dalam ketaatan walaupun ramadhan telah pergi. Dan katakanlah Selamat tinggal bulan yang suci dan bertahan dan tetaplah diri ini dalam ketaatan beribadah dan tunduk kepada ilahi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post