Zainaldi, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH HARAPAN DARI AYAH DAN IBU

SEBUAH HARAPAN DARI AYAH DAN IBU

Tantangan ke-25

#Gurusiana

Oleh: zainaldi

SEBUAH HARAPAN DARI AYAH DAN IBU

Fatih dan wardatul jannah, itulah panggilan terindah dari ayah dan ibumu, mengukir sejarah masa lalu melalui nasehat dan bacaan yang ayah kutib dari sebuah buku, “Temui Aku Di Akhir Malam oleh sirajudin SA” anak-anaku beberapa tahun yang lalu dan itu tentu masih segar dalam ingatan ayah dan ibumu, ibu melahirkanmu, ayah berharap2 cemas menunggu kelahiranmu, begitu engkau lahir dengan selamat, ayah segera mengumandangkan azan ditelinga kananmu dan ibu berharap dengan pandangan syukur yang tampak dalam raut wajahnya, ada air mata yang meleleh dipelupuk mata ayah mu, karena haru, bahagia, sekaligus ada rasa khawatir tidak dapat mimikul tanggung jawab dengan sebaik-baiknya sebagai amanah yang datang dari Allah.

Anak-anaku, pekikan suaramu untuk yang pertama kalinya, rasa bahagia yang tak terkira ayah rasakan, sulit untuk dirangkai dalam untaian kata, raut wajah ibumu berubah cerah, bersinar karena bahagia yang tak dapat terungkap lewat kata2, dan fatih dan wardatul jannah harus tahu, "puncak kesedihan adalah tangis dan puncak kebahagianpun adalah tangis" itulah yang terjadi saat itu antara ayah dan ibumu, begitu bahagia ayah dan ibumu, sampai2, seolah-olah tak pernah merasakan sakit, padahal beberapa saat yang lalu berjuang melahirkanmu. Dan ditengah keheningan malam, orang2 sedang terlelap dengan tidurnya ibumu dengan semangat belajar menyusuimu,

Fatih dan wardatul jannah anakku...

Ayah dan ibumu tahu, fatih dan wardatul jannah juga harus tahu, semua keletihan itu sirna tak terasa karena kelahiranmu sangat berarti buat ayah dan ibumu, semua kepenatan itu bagi ibu dan ayah tak terhiraukan karena ada rasa bahagia yang mendalam. Ayah diam-diam dalam lubuk hati yang dalam berdoa dan bermunajat kepada Allah agar kehadiranmu menjadi kebaikan bagi Islam, dan menjadi kebaikan pula buat umat manusia, itulah sebab nya ayah kumandangkan suara azan ditelinga kananmu, seruan takbir mengagungkan Allah , seruan memurnikan aqidah tauhid dan syahadat rasul, seruan menegakkan sholat, seruan meraih kebahagian jangka panjang yang abadi, dan seruan berbudi luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian , sebagai mana anjuran rasulullah SAW,

Fatih dan wardatul jannah.

Ayah dan ibumu sering kali tafakur, suatu saatanak ayah akan beranjak dewasa, fatih dan wardah akan merasakan bagaimana ayah dan ibumu mendidikmu, dan ayah serta ibu akan berucap kepadamu, wahai anakku.,, mungkin banyak luka yang membekas dihatimu, karena ayah tak mampu mendidikmu dengan kelembutan, mungkin banyak coretan buram karena ayah mu tak bisa mengusap kepalamu, selembut rasulullah SAW menyayangi putrinya, fatimah zahra,bukan karena ayah tidak sayang kepadamu nak, tetapi karena hati ayah yang masih kelabu, buram dan lemah. itulah sebabnya ayah mu selalu berdoa agar hati ayah selalu disinari dengan cahaya ilahi, dihiasi dengan iman dan diperindah dengan budi luhur, akhlak al-Quran wahai anakku fatih dan wardatul jannah.

Fatih dan wardatul jannah..

Ayah dan ibumu ingin menyayangimu sebagai mana rasulullah menyayangi putranya, namun kesalahan itu tentu ada dari ayah dan ibumu sehingga melukai perasaanmu, mungkin kondisi hati ayah saat itu lagi bengkok dan keinginan hatimu ingin bersenda gurau dengan ayah namun justru kadang-kadang ayah sikapi dengan kelut, tetapi percayalah wahai anakku fatih dan wardatul jannah itu terjadi karena jiwamu yang hidup saat itu, pekikan suaramu yang keras dengan penuh semangat dan itu membuat ayah kesal dan gusar atas sikapmu. Padahal semua itu mungkin menunjukkan jiwamu yang benar-benar hidup dan dinamis. Engkau harus tahu anakku betapa besar cinta dan sayang ayah dan ibu kepadamu, ketika engkau pergi bermain dan tidak pulang tepat waktu, atau engkau sakit belum juga sembuh, ayah merasa ketenangan bathin sangat terusik. Bukan berarti hilang kasih sayang yang membuat ayah kadang kala marah kepadamu. Tetapi adanya rasa khawatir akan amanah Allah yang dipikulkan dipundak ayah tidak dapat terjalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kehendakNya. Perkara yang kelihatannya kecil akibatnya tidaklah selalu kecil. Ibarat sebutir debu yang masuk kemata dapat membuat mata tidak lagi mampu melihat dengan jernih. Mungkin kala itu hati ayah sedang kemasukan sebutir debu, sehingga tidak mampu melihat dengan jernih, tidak mampu bersabar, itulah yang ayah rasakan saat itu wahai anaku fatih dan wardatul jannah.

Fatih dan wardatul jannah...

Anakku engkau harus tahu nak, disaat engkau tertidur pulas ada penyesalan dihati ayah ketika kesalahan disiang hari ayah berbuat untuk mengingatkan kesalahanmu, diam-diam ayah mengecup keningmu takut mengusik tidurmu, ayah ingi raut wajahmu selalu berseri-seri, pandangan mata yang selalu menyejukkan, dan suara lembut yang membisikkan rangkaian kata yang dapat dijadikan pegangan untuk meraih kebahagian abadi diakhirat nanti. Diusiamu yang saat ini, tentu engkau telah mampu membedakan dengan pandangan yang jernih, mana yang baik, mana pula yang buruk. Diantara yang baik adalah pengabdianmu kepada ayah dan ibumu itulah kebaikan yang terbaik setelah mentauhidkan Allah dan mencintai rasulullah. Anakku fatih dan wardatul jannah belajarlah dan teruslah belajar untuk menghormati ibumu, apakah dengan sikap santunmu, apakah dengan prestasimu, apakah dengan hafalan ayat-ayatmu,lakukanlah semua itu wahai anakku karna sorga berada dibawah telapak kaki ibumu. Kalau seandainya wajah ibumu tampak kurang menyenangkan, ingatlah nak perjuangan ibumu waktu melahirkanmu, merawatmu, rasa lelah, letih, penat, yang tak dihiraukan karena menyayangimu tanpa batas waktu, kalau seandainya engkau telah mampu membaca, menulis dan menghafal semua itu karena ibumu mengiklaskan keletihannya untukmu, mencurahkan kasih sayangnya untukmu saat tulang-tulangmu belum kuat, kekuatan ibumu engkau hisab saat kakimu belum mampu berdiri tegak, saat waktu tidurnya ia korbankan untuk menjagamu dari gigitan nyamuk. Sungguh nak, besarnya kasih sayang seorang ibu tidak mungkin dapat digantikan oleh seorang ayah yang mencintai anak-anaknya. Berbuat baiklah selagi kesempatan itu ada, dan jagalah dirimu dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanmu dan menghancurkan hati, perasaan, jiwa raga ayah dan ayah ibumu, bangunlah benteng pertahanan dengan harapan ayah dan ibumu serta orang-orang yang mencintaimu, hiasilah dirimu dengan kelembutan karna kelembuatan adalah doa dari ayah dan ibumu. Fatih dan wardatul jannah itulah panggilan doa dari ayah dan ibumu, dirimu hari ini menjadi penentu untuk hari esok ketika engkau telah menjadi seperti ayah dan ibumu, sukses lahir bathin penentunya adalah kelembutan dan ketakwaanmu kepada robmu.. Amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post