Tessie Permata

Lulusan S2, PIPS, Unindra Jakarta, alumnus geografi unj 1995,dan sekarang adalah seorang guru IPS di SMP Negeri 161 Kebayoran Lama. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi Modul1.1 Kesimpulan dan Refleksi Filosofi Pendidikan KH Dewantara
Artikel ini berisikan tentang Kesimpulan Antar Materi Modul 1.1 tentang filosofi Pendidikan KH Dewantara sebagai bagian dari tugas CGP Angkatan 7.

Koneksi Antar Materi Modul1.1 Kesimpulan dan Refleksi Filosofi Pendidikan KH Dewantara

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, Jaman kolonial pendidikan hanya berlaku bagi sekelompok orang saja, namun sekarang dapat dirasakam oleh semua orang. Bapak Pendidikan KH Dewantara mengatakan bahwa pendidikan  adalah " tempat persemaian  benih-benih kebudayaan dalam masyarakat" Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan merupakan fondasi penting bagi peradaban suatu bangsa. KH Dewantara menpunyai keyakinan bahwa peradaban suatu bangsa dapat dicapai melalui pendidikan. Pendidikan itu dapat menjadi ruang atau wadah berlatih memupuk nilai-nilai kemanusiaan.

Asas pendidikan menurut KH Dewantara

 

Menurut KH Dewantara pengajaran dan pendidikan adalah dua hal ini tak dapat dipisahkan. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan yang memerdekakan manusia. Manusia merdeka merupakan manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain. Mengajar dan mendidik merupakan suatu proses memanusiakan manusia sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani sehingga anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dalam artian pendidikan itu hendaknya berpusat pada anak(berorientasi pada anak).

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun

Tujuan pendidikan menurut KH Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, baik kodrat alam maupun kodrat zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Kodrat alam yang dimaksud adalah sifat bawaan yang dimiliki anak sejak lahir dan lingkungan disekitarnya, sedangkan kodrat zaman merupakan kebutuhan anak sesuai zaman dimana anak berada. Didiklah anak sesuai zamannya, jangan kita didik mereka dengan ajaran dan didikan yang kita dapat pada zaman kita. 

 Dalam menghantarkan anak sesuai kodratnya guru berperan antara lain sebagai pamong yang hendaknya menuntun  anak agar anak tidak salah langkah dan kehilangan arah dalam menemukan kemerdekaan belajar sehingga anak akan sadar bahwa kemerdekaan dirinya juga akan mempengaruhi kemerdekaan anak lainnya. Oleh karenanya guru harus mampu menjadi pamong dan menuntun , mengarahkan agar mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa dengan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. 

 

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun

Guru ibarat petani atau tukang kebun. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, guru harus menerapkan perlakuan yang berbeda dengan karakteristik anak msing-maing. Agar mereka dapat tumbuh dengan baik maka guru harus bisa melayani mereka dalam segala kebutuhan metode belajar siswa yang beroroientasi pada siswa. Kita juga harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, gagasan dan berfikir kritis, megembangkan bakat dan minat( merdeka belajar), namun kebebasan itu bukanlah mutlak, kita harus tetap mengarahkan dan menuntunnya agar tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. 

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat)

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

KH Dewantara menekankan bahwa anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Seperti yang sudah diejlaskan sebelumnya bahwa kodrat alam erat kaitannya dengan "sifat" atau watak dan " bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan kebutuhan anak sesuai zamannya. 

Guru hendaknya mendidik anak sesuai zamannya namun tidak  boleh melupakan ada kodrat alam yang melekat pada diri anak agar anak berhasil menemukan kemerdekaan belajarnya untuk mecapai keselamatan dan kebahagiaan. Kodrat zaman agar anak mampu menguasai keterampilan abad 21 dan tetap berkarya, berinovasi dengan mengedapankan nilai akhlak moral serta budaya falsafah bangsa kita sehingga dalam perspektif global tetap memperhatikan konteks sosial budaya dengan kearifan lokal yang kita punya. 

Budi Pekerti

Budi pekerti adalah  perpaduan atau keseimbangan hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain. 

Penanaman karakter budi pekerti anak juga di dapat dari keluarga. keluarga merupakan tempat utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti. Orang tua dapat menjadi panutan, teladan bagi anak dalam menerapkan pola perilaku disekolah. Sedangkan di sekolah guru harus mampu menumbuhkan sikap empati, simpati atau peduli kepada siswa dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Pendidikan Berpihak pada Anak

Dimaksud dengan bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak,  bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan untuk berhamba pada sang anak. Dalam pembelajaran berpusat pada anak. Anak diberikan kebebasan namun tetap dituntun oleh guru sampai anak mendapatkan kemerdekaan dalam belajarnya. Siswa sebagai tokoh utama dalam dunia pendidikan, sudah seharusnya tidak ada lagi tindakan kekerasan bagi anak dalam dunia pendidikan dan juga dirumah. Sudah seharusnya juga seorang pendidik yang merupakan orang tua kedua  di sekolah harus dapat  memberikan rasa nyaman, aman dan penuh kasih sayang dan rasa hormat.

REFLEKSI PERUBAHAN YANG SAYA RASAKAN

Setelah mempelajari modul ini dari materi 1 sd materi 6, membuat saya semakin yakin bahwa guru harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman dengan memanusiakan manusia, memahami bahwa anak mempunyai kodrat alam dan zaman, harus memperlakukan anak layaknya petani atau tukang kebun dalam memelihara tanamannya agar dapat tumbuh berkembang dengan baik, juga mengubah minset penerapan pembelajaran yang berpihak pada siswa, meningkatkan  budi pekerti luhur, juga menjadi pamong yang menuntun anak dalam menemukan kemerdekaan belajarnya agar  tidak salah langkah dan arah yang dapat membahayakan dirinya. 

Saya semakin menyadari bahwa masa depan akan dapat diraih bila murid kita perlakukan secara  Humanis  yaitu dengan penuh kasih sayang, hati yang bersih, jujur menuju keselamatan dan kebahagiaan. 

Untuk masa kini dalam mencapai tujuan pendidikan guru harus mengembangkan kolaborasi, reflektif dan kritis, bergotong royong salah satu strategi tepat untuk mengembangkan kompetensi anak sesuai dengan zamannya. Guru harus mengajar dan mendidik anak sesuai dengan  kebutuhan di zamannya. Janganlah kita mendidik mereka dengan zaman kita. Yang baik dalam masa lampau kita jadikan sebagai tuntunan yang dapat kita terapkan kepada anak dizaman saat ini. Dengan mempelajari modul ini membuat saya semakin menyadari bahwa pembelajaran adalah sepanjang hayat.

Berkaca kepada negara maju, kita memang harus bangga dengan apa yang kita miliki, kita tidak perlu meniru bangsa lain , namun bukan pula berarti kita harus pasrah dengan keadaan. Kita sebagai guru harus terus berusaha memaksimalkan apa yang kita punya untuk menjadi negara maju, kita dapat mengadopsi inovasi baru yang sesuai dengan kondisi budaya dan falsafah bnagsa kita. Saya menyadari bahwa pendidikan saat ini erat kaitannya dengan kemajuan teknologi demikian pun di masa mendatang. Pendidikan yang sesuai dengan zamannya, setiap pendidik hendaknya memiliki sifat terbuka dalam mengikuti perkembangan zaman namun tetap harus mengedapankan budi pekerti dan sopan santun sebagai pribadi bangsa Indonesia. 

Demikian dalam penerapan pembelajaran di kelas saya dan teman guru lainnya selalu menggunakan teknologi dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman. Perikehidupan dan kehidupan yang serba teknologi harus kita persiapkan sejak dini, agar para generasi penerus bangsa kita tidak gagap teknologi dan dapat menjadi bagian agen perubahan menuju pendidikan Indonesia yang lebih maju.

Sesuai dengan pemikiran KH Dewantara, saya juga sudah melaksanak pembelajaran yang memerdekan manusia, artinya saya memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mengekspresikan ide, ilmu pengetahuan yang mereka temui. Dalam pembelajaran saya menggunakan sistem students orinted atau berpusat pada siswa, tidak lagi secara konvensional. dan hal ini membuat siswa menjadi lebih nyaman, semangat dan bahagia mengikuti pembelajaran bersama saya. Oleh karena itulah guru harus senantiasa mengupgrade pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan tekonologi. 

Penerapan di sekolah, kata menuntun, dalam kegiatan Ekstra kurikuler Paskibra sebagai pembina saya mengarahkan siswa yang akan mengadakan lomba disekolah se Pulau Jawa. Saya mengarahkan mereka agar mereka dapat mengorganisir kegiatan tersebut. Alhamdulilah dengan berkolaborasi berbagai pihak kegiatan tersebut dapat terwujud dan berjalan sesuai rencana dan harapan. Disini saya berperan sebagai pamong bagi siswa yang mengikuti kegiatan ekskul Paskibra. 

Pembiasaan budaya sekolah kami lakukan setiap hari seperti 5S, doa bersama, tadarus, literasi menyanyikan lagu kebangsaan dan daerah, kebersihan, penanaman, upacara bendera merupakan agenda rutinitas kami di sekolah sebagai bagian peningkatan budi pekerti luhur dan karakter an

Dalam pembelajaran pun demikian, kami rutin melaksanakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran setiap bulannya. Mempersiapkan dan mengevaluasi materi dan kebutuhan siswa kami berbagi praktik baik  bagi sesama rekan guru. Dalam kelas saya  mengajarkan materi dengan metode dan media kekinian yang menarik minat siswa dan membuat siswa aktif seperti metode Discovery Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning. Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik untuk pembelajaran. Peserta didik mengamati video yang kami tayangkan, mereka mengemukakan pendapat atau beropini dan berdiskusi kelompok, mempresentasikan hasil diskusi mereka dan menerapkan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari- hari baik di sekolah maupun di lingkungan  rumah. Dalam hal ini pendidikan berpihak pada anak, ada budi pekerti luhur karena dalam pembelajaran saya selalu menjelaskan tujuan pembelajaran yang mengandung makna penerapan pendidikan karakter, saya berusaha menanamkan kepada anak agar merdeka belajar, dimana saya mengarahkan dan menuntun mereka sampai mereka mendapatkan kemerdekaan dalam belajar  namun tidak kehilangan arah dan langkah. Memanusiakan manusia , dalam mereka berdiskusi saya  selalu menghargai pendapat, dan keberanian mereka. Saya selalu mengedepankan budi pekerti dalam pembelajaran namun tetap mengajak anak untuk selalu mengeksplore ilmu pengetahuan yang mereka miliki dan terus  mengembangkan bakat minat mereka. Pada saat mengajar untuk menarik minat mereka saya menggunakan metode permainan  quiz, seperti Kahoot, Quiiziz dan lainnya. Pembelajaran dengan Metode Talking Stik, pembelajaran dengan Scratch Animasi hasil karya siswa, dan lainnya. 

Setelah  memahami modul ini saya menjadi lebih yakin untuk terus menerus  menjadi guru yang merdeka belajar, mampu berkolaborasi bersama siswa dan rekan kerja untuk menggali dan mengembangkan bakat minat serta potensi yang mereka miliki dan menyesuaikan dengan kodrat mereka masing-masing.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post