Eko Imam Suryanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TETESAN KERINGAT DAN AIR MATA  ITU BERBUAH MANIS
#WongNdeso dan Keluarga

TETESAN KERINGAT DAN AIR MATA ITU BERBUAH MANIS

Sejak aku dinyatakan diterima sebagai Tenaga Pemasaran di PT Columbinda Perdana Indonesia, walaupun dengan berat hati kujalani profesi itu dengan berat hati. Saat itu (tahun 1999)

Di perusahaan iyu, saya hanya mendapat fasilitas uang makan sebesar Rp 3.500,/hari. Tapi kujalani juga karena saya juga tidak mau membebani orang lain. ‘ Sebaik baik laki laki adalah yang makan dan menghidupi keluarganya dari hasil keringatnya sendiri’ . Dengan prinsip itulah aku semangat menjalani pekerjaan ini dengan menawarkan produk dari pintu ke pintu. Tak kupedulikan lagi Pendidikan SI ku, tak kupedulikan lagi berbagai sertifikat yang kupunya. Fokusku satu, bagaimana aku harus mendatangi rumah rumah sebanyak mungkin. Jumpa orang sebanyak banyaknya. Karena dengan begitu paling tidak orang banyak kenal produk yang kutawarkan dan kenal denganku. Harapanku, dengan begitu ada proses penjualan yang kudapat sehingga ada komisi yang bisa kuterima tiap untuk menyambung hidup di Medan.

Setiap pagi jam sepuluh setelah briefing dan pengarahan, kami satu kelompok naik mobil kanvas menuju daerah sasarn yang telah ditentukan. Kami dibekali Katalog Produk, daftar harga dan contoh produk. Setelah sampai di daerah sasaran kami diturunkan dan disebar untuk mengetuk pintu ke pintu untuk menawarkan produk dan melakukan persuasif agar si empunya rumah tertarik mengambil produk. Dibutuhkan mental yang cukup untuk menjalani ini. Disamping menghilangkan rasa malu , juga dibutuhkan kemampuan komunikasi dan persuasif yang baik. Tahapan ketuk pintu dan komunikasi awal ini menjadi kunci tahapan selanjutnya, yaitu menjelaskan produk dan benefit poduknya. Kalau tahapan itu terjadi, maka mendorong calon pembeli untuk sadar akan kebutuhan sehingga muncul keinginan untuk membeli. Ini adalah proses yang nggak mudah dan butuh mental pantang menyerah.

Terkadang, waktu ketuk pintu sudah terjadi penolakan oleh yang empunya rumah. Kalau sudah begini, tidak terjadi komunikasi lanjutan. Terpaksa kami harus mengetuk pintu selanjutnya. Kami sangat bergembira jika ada rumah yang mempersilahkan kami. Artinya itu ada kesempatan untuk kami memperkenalkan diri, memperkenalkan perusahaan dan menjelaskan produk. Bahkan mempengaruhi Calon Konsumen untuk membeli, minimal membuat janji beli atau pertemuan lanjutan. Inilah yang kami sebut ‘Prospect’ Kalau sudah tahap ini, perasaan kami seperti mendapat durian runtuh.Terkadang juga kami mulai pagi tak ada dapat prospek. Artinya tak ada yang akan kami tindak lanjuti. Kalau sudah begini, siap siap disemprot oleh Supervisor.

Sudah dua bulan, masuk ketiga bulan aku menjalani profesi sales. Dua bulan aku dapat mencapai target penjualan yang ditargetkan perusahaan. Tetapi selama dua bulan itu, aku seperti orang gila. Tiap sore sehabis ikut kanvas, aku tidak langsung pulang, tetapi aku keliling sendiri mendatang rumah rumah menyebar brosur dan menawarkan produk. Kadang dimana ada kegiatan keramaian aku datang dan meyebar brosur dan menawarkan produk. Tak kupedulikanlagi pelu keringat yang bercucuran. Yang paling sering kulakukan adalah duduk di kedai /warung sambil pesan satu gelas the manis. Disitulah aku melakukan prospecting ( menawarkan produk kepada pengunjung warung/kedai. Dari sini pula aku bisa menghemat makan dengan bayaran membamntu cuci piring. Ilmu ‘SOK KENAL SOK DEKAT menjadi ilmu andalanku . Yang menjadi kesedihanku pada saat pulang, kawan kawan yang di Masjid selalu bilang: ‘Mas, Koq sekarang sering pulang malam ya! Kurasa besar juga gajinya ya sampai tak pernah lagi Sholat Berjamah Mahgrib Isya di Masjid. Anak anak murid ngaji Mas sering tanyak loh! Hari itu Pak Pomo pun nanyakan Mas, koq jarang Nampak lagi di Masjid!”. Kalau sudah begini aku hanya diam. ‘ Kawan, maaf, tak tahu gimana perasaanku dan bebanku. Apalagi aku sebagai anak paling besar yang diharapkan jadi contoh bagi adik adikku!’. Kalau sudah begini ,sambil mandi aku menangis. “ Ya Allah apa sudah benar apa yang kujalani ini sampai kulupakan Engkau ya Allah? Aku yakin Engkau Maha Tahu dengan apa yang kulakukan. Semua ini kulakukan juga untuk menjalankan perintahmu. Aku tidak mau Kau sebut laki laki yang pemalas yang tidak Jihad untuk memperjuangkan nasibnya!’. Terngiang kembali nasehat emakku.: “ Le, cah Lanang kuwi kudu nekat. Nek Ra Nekat Ra oleh Berkat. Cah Lanag iku Ra oleh gembeng Kudu Tatak. Urip iku urup. Nek Urimu Ra Jejeg piye awakmu arep Urup. Seng penting awakmu ra nglanggar larangan Gusti Allah, Gusti Allah ora nesu. Gusti Allah iku Moho. Isha Allah nek awakmu nekat, Jujur, ora tahu nglarani tunggal menungso, Gusti Allah maringi Pangestu” (anak laki laki itu harus nekat. Kalau tidak nekat tidak dapat berkah.Anak laki laki itu tidak boleh cengeng harus kuat. Hidup itu harus menyala. Kalu hidupmu tidak tegak bagaimana kamu bisa menyala, menerangisYang penting tidak melanggar larangan Tuhan.

Tuhan tidak akan marah. Tuhan itu Maha. Kalau kamu nekat ,jujur, tidak menyakiti sesama manusia Tuhan akan member Berkah). Sambil menangis kucoba resapi lagi nasehat Emakku, perempuan yang tidah pernah sekolah tetapi sangat dalam memahami kehidupan.

Memasuki Akhir Bulan ketiga pencapaian Realisasi Targetku mencapai 198%. Suatu capaian yang aku sendiri tidak menyangka. Dan memasuki Bulan Ke Empat aku dipercaya perusahaan menjabat Supervisor Team Penjualan. Suatu capaian yang menurutku bukan karena diriku sendiri. Disana ada doa doa orang tua, keluarga dan orang orang lain yang medukungku dalam berjuang. Kerja keras, doa dan kejujuran itu semua modal keberhasilan ini. Rupanya tetesan keringat dan airmata tidak sia sia kalau diniatkan karena Allah SWT. Dan janganlah lupakan kelurga. Karena Keluargalah ( orangtua, adik adik ) yang pertamakali mendoakan kita. Dan ke keluarga juga kita akan kembali, sebelum kematian menjemput kita.

By: #WongNdeso

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Karya yang luar biasa, lanjutkan berbagi Barokallah Pak

21 Jul
Balas

Matur Nuwun Pak Syaihu. Salam Kenal. Mangke Kalau jadi Pulang ke Malang Bulan 10 izin saya bisa sowan injeh Pak

22 Jul
Balas



search

New Post