Menjadi benar itu baik, Merasa Paling Benar itu yang Salah
"Al haqqu mirrabik" bahwa kebenaran itu dari Tuhanmu. Islam sebagai satu-satunya agama yang diakui Allah SWT telah selesai disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai khataman nabiyin "penutup para Nabi".
Dalam surat Ali Imran ayat 19 Allah menyampaikan kepada umat manusia "sesungguhnya agama yang paling benar hanyalah Islam". Keyakinan ini wajib dimiliki oleh umat muslim,karna merupakan persoalan aqidah.
Islam sebagai agama yang diakui sampai hari kiamat. Walaupun Islam diturunkan 14 abad yang lalu.
Lalu bagaimana Islam yang sudah berabad-abad diturunkan melalui nabi Muhammad itu bisa menjawab persoalan umat sampai akhir zaman.
Kuncinya ada pada 2 peninggalan yang disampaikan oleh Nabi ketika pada haji wada'. 2 peninggalan itu adalah Al-qur'an dan Sunnah Rasulullah". Rasul memberikan jaminan tidak akan tersesat umatku jika beprpegang teguh kepada 2 warisan Nabi ini.
Lalu bagaimana Al-qur'an dan sunah Rasul memberikan petunjuk yang benar kepada umat Islam. Padahal 2 warisan ini sudah diturunkan lama sekali,telah melalui pergantian generasi ke generasi dan melintasi benua.
"Al ulama waratsatil ambiya" ulama itu adalah pewaris para nabi. Maka melalui ulama inilah kita umat akhir zaman ini bisa mengetahui kebenaran Al quran dan Sunah Rasulullah.
Ayat-ayat Al Quran ada yang bersifat tegas "qath'i" ada yang perlu penjelasan dan penafsiran dari sunah rasul. Sunah rasul sendiri diriwatkan oleh para sahabat yang tertuang dalam hadist-hadist sahih.
Kita juga mengenal ada ulama syafi'i,maliki hambali dan hanafi.Ulama-ulama ini merupakan ulama rujukan umat Islam dalam bermazhab. Masing2 ulama ini berbeda pendapat dalam menghasilkan beberpa hukum fikih sebagai hasil istimbath hukumnya.
Walaupun memiliki perbedaan dalam metode dan hukum yang dihasilkan ulama2 mazhab ini tetap menghargai pendapat ulama lain,tanpa mencap paling benar. Maka kita sebagai umat Islam yang mengikuti mazhab2 ulama.yang tidak sampai maqam dan ilmunya menjadi ulama mujtahid,selayaknya kita menghargai perbedaan tanpa hatus merasa paling benar bahkan sampai menyalahkan orang yang berbeda amalannya dengan kita. Selama amalan itu memiliki dasar dari Al quran dan hadis yang jelas atau meeupakan istimbath hukum dari para ulama."wallahu a'lam ,bishawab"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar