Kerinduan Riko
Tantangan Menulis Gurusiana Hari Ke 217
Kerinduan Riko
Netra Riko nanar memandang gedung bercat kuning dan hijau itu dengan tatapan kosong. Bola matanya tak berkedip memandangi halaman sekolah yang kini telah mulai ditumbuhi rumput liar. Hampir setahun ini dia dan teman-temannya tidak belajar di sekolah, sejak pandemi virus corona menyerang negara kita tercinta ini. Terhitung sejak tanggal 18 Maret tahun 2019 hingga kini siswa belajar dari rumah atau BDR ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Riko masih tidak bergeming di atas sadel sepedanya. Kenangan bersama teman-temannya bermain dilamunannya, mereka bercengkrama bersama, belajar, melakukan kegiatan olah raga. Bagaimana gagahnya dia menjadi pemimpin regu pasukan pengibar bendera di saat upacara berlangsung. Semua seolah nyata di depan matanya. Tak terasa butiran bening mengalir di pipinya. Namun tiba-tiba Riko dikejutkan oleh tepukan di pundaknya.
"Hey ... Melamun aja, ntar kesambet baru tau," teriak Dika.
"Ah kamu Dika ... Ngejutin aja! Ini aku lagi membayangkan waktu kita sekolah tatap muka," jawab Riko sendu.
"Iya Rik .... Aku juga rindu sekolah seperti dulu," ujar Dika.
"Sekarang kita belajar melalui daring, terkadang banyak kendala yang kita hadapi. Lagi asyik belajar tiba-tiba ada panggilan dari teman ayah terpaksa belajarnya berhenti dulu, karena aku pakai android ayahku," kata Riko.
"Ya ... Aku juga sama masih menggunakan andoid kepunyaan kakak kalau belajar," jelas Dika.
"Selain itu jaringan internet juga sering bermasalah sehingga tugas yang ibu guru berikan sering terlambat dikirim Dik, kalau di rumah kamu bagaimana masalah jaringan internet?" Tanya Riko kepada Dika.
"Sama di rumahku juga jaringan internet sering bermasalah," ujar Dika.
"Aku sangat menyesal Dika ketika masih belajar secara tatap muka, sering bermain ketika Bu Ros menjelaskan materi pelajaran." Sesal Riko.
"Aku juga menyadarinya Rik ... Ketika guru agama menyuruh kita melaksanakan salat duha di mushola sekolah, dan aku lebih memilih bersembunyi di kantin sambil menikmati bakso Bu Inah," ujar Dika.
Kini Riko dan Dika menyadari ketika belajar dilaksanakan dari rumah secara daring dengan didampingi orang tua, betapa sulitnya menjadi seorang guru. Masa Pandemi ini telah membuka mata hati kita semua , sungguh beratnya peran seorang guru. Tugas guru itu sangat mulia, maka profesi guru sering disebut sebagai "Pahlawan tanpa tanda jasa," guruku semoga jasa-jasamu menjadi amal ibadah yang mengantarkan mu menuju JannahNya.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen buk... Semoga dalam waktu dekat sudah bisa belajar tatap muka, dan corona segera pergi dari negeri tercinta... Aamiin. Sukses selalu
Kisah yang edukatif. Sehat dan sukses selalu bucantik
Aamiin. Semoga sehat dan sukses selalu ya Bun aamiin
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sukses selalu.
Keren ceritanya, Bu. Sehat dan sukses selalu...
Kisah yang banyak terjadi di sekitar kita. Selama pandemi. Keren bun.
cerita yg keren bucan, salam sehat dan salam silaturahim
Action speaks louder itu memang benar. Keren banget Bu...
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sukses selalu.
Bagus banget cerpennya ibu. Sukses selalu dan salam literasi.
Kereeen....inspiratif ...jadi kangeen juga nih..hehe.. sukses selalu bunda
Cerpennya keren Bunda.Sukses selalu
Cakep cerpennya Bunda,, salam sukses
Keren bunda ceritanya. Sukses selau buat bunda
Aamiin aamiin yra..Cerita yg keren bunda tuk anak2 moral sll menonjol...sukses sll nggih
Keren Bu selalu istiqomah dalam menulis
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sukses selalu.
Keren Bu selalu istiqomah dalam menulis
Keren Bu selalu istiqomah dalam menulis
Sukses mbak Ifah, semoga lancar, pandemi segera berakhir. Aamiin.
Cerpenya keren bunda. Sukses slalu
Cerpennya mantab keren bu, semoga senantiasa sehat dan sukses selalu