Husain Yatmono

Husain Yatmono fb:husain.yatmono email: [email protected] Blog: http://menulisdimedia.blogspot.com http://duniapendidikanchannel.blogspot.com ...

Selengkapnya
Navigasi Web
LUAR BIASA! KOMUNITAS MENULIS MEDIA GURU

LUAR BIASA! KOMUNITAS MENULIS MEDIA GURU

Luar biasa! Begitu kesan yang saya rasakan atas terbitnya buku pertama ini. Hanya dalam waktu 1 minggu buku pertama selesai dikerjakan. Memang sih ini hasil kerja keroyokan, hingga cepat selesai. Rasa kebersamaan dalam satu komunitas inilah yang memotivasi para penulis untuk berlomba-lomba menyelesaikan tugas dengan cepat dan memberikan hasil terbaik. Masing-masing anggota komunitas memiliki satu motivasi yang sama, ingin memiliki buku yang dicetak. Komunitas menjadi lingkungan yang konduksif untuk saling berbagi dan menyemangati. Sebagai penulis pemula hal ini sangat dibutuhkan.

Beda sekali passionnya dengan menulis sendiri. Dalam komunitas, semangat itu tetap terjaga dan saling support. Terbitnya buku ini, memberikan kebanggaan tersendiri dan menjadi motivasi untuk menghasilkan buku sendiri. Semoga ini menjadi tahapan menuju ke buku-buku berikutnya hasil karya sendiri. Dari amatir menuju profesional.

Keberadaan sebuah komunitas menjadi hal yang penting bagi pengembangan kompetensi kita. Dengan menjadi anggota komunitas kita bisa terus mengasah ketrampilan dan saling menyemangati karena adanya keinginan yang sama. Itulah yang saya rasakan saat bergabung dengan komunitas guru menulis media guru. Saat pertama kali ada penawaran pelatihan saya segera mendaftarkan diri untuk bisa bergabung di dalamnya. Melalui pertemuan-pertemuan yang diajarkan dalam kelas serta pendampingan secara online maupun lewat media sosial kami saling berkomunikasi dan saling berbagi. Saya merasakan berada pada habitat yang tepat. Hasrat menulis yang sudah lama terpendam karena kesibukan, kini bisa tumbuh kembali karena komunitas yang kondusif. Luar biasa.

Saya belajar menulis secara otodidak karena ada tugas kuliah untuk menulis artikel atau karena tugas untuk membuat resume, sehingga telah memaksa diri ini untuk menulis. Memang benar, membaca modal utama bagi seorang penulis. Menulis membutuhkan referensi, membaca buku dan kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan. Apalagi jika yang kita tulis terkait dengan opini, diperlukan update informasi dan kecepatan dalam membuat tulisan dan analisa. Kita telat merespon atau membuat tulisan maka hilang sudah moment opini tersebut, sudah basi tidak menarik lagi topiknya.

Belajar menulis opini, menurut saya, merupakan satu bentuk latihan menulis yang cukup susah. Karena sifat opini membutuhkan kecepatan dalam menulis serta banyak membaca referensi. Sementara penulis pemula masih dalam tahapan merangkak menulis. Namun, alhamdulillah dengan bimbingan para mentor yang hebat, memiliki segudang pengalaman, membuat menulis terasa nyaman. Kami merasa enjoy dengan tugas-tugas yang diberikan, meski banyak juga revisi dan pembredelan tulisan kami. Ya itulah proses belajar. Tidak mungkin seorang menjadi penulis profesional dengan tiba-tiba. Pasti banyak proses yang dilalui. Kita saja yang tidak mengetahui apa saja yang dulu harus dilalui. Kita mengenal para penulis profesional setelah mereka terkenal dengan karya-karyanya. Namun dibalik itu ada proses yang kita tidak ketahui.

Dalam komunitas guru menulis media guru inilah kami digembleng. Komunitas ini menjadi kawah condro dimuko bagi kami penulis pemula yang sedang belajar menuju profesional. Kelak akan lahir penulis-penulis hebat dari alumni kelas media guru ini. Kami sudah merasakannya. Karya-karya kami diawali dengan kerja bersama dengan menuliskan hal-hal yang biasa kami kerjakan atau apa saja yang telah kita alami. Tentu ini untuk melatih kemahiran kita dalam mengalirkan ide dan gagasan kita menjadi sebuah tulisan. Karena menuliskan sesuatu yang telah kita lakukan jauh lebih mudah dari pada menuliskan opini yang itu masih menjadi wawasan kita. Dengan tehnik ini kami bisa mengalirkan ide menjadi sebuah tulisan yang menarik dan enak untuk dibaca.

Jika tak percaya, anda segera dapatkan bukunya, kemudian baca dengan seksama. Anda akan ikut merasakan kisah-kisah inspiratif yang penuh dengan makna bagaikan hasil karya penulis-penulis profesional. Padahal penulis dibuku ini adalah masih sama-sama belajar, kami sama-sama mengawali sebagai penulis. Namun karena dukungan komunitas dan semangat yang sama kita bisa menghasilkan satu buku dalam satu bulan. Sungguh prestasi dan kerja keras yang patut dibanggakan.

Sering dikatakan, hanya sedikit guru yang memiliki keahlian untuk menulis karya ilmiah. Hal itu didukung dengan data yang dikeluarkan oleh bahwa dari guru golongan ivs sebanyak hanya 34 yang bisa naik pangkat ke golongan ini. Bahkan sebagian mereka ada yang menjadi plagiat dan “menjahitkan”. Kondisi ini sangat menyakitkan bagi kami, kami tidak ingin termasuk dalam satu salah diantara mereka. Kami pasti bisa membuat karya tulis ilmiah,hanya diperlukan latihan dan bimbingan yang benar sehingga kami akan tumbuh menjadi penulis-penulis yang memiliki karakter.

Sering juga diadakan seminar menulis atau workshop namun hasil akhirnya tidak ada karya ilmiah, hanya selembar sertifkat. Belajar dari kegagalan tersebut dibuat konsep pelatihan menulis yang luar biasa, jumlah peserta terbatas dan peserta langsung praktek menulis. Namanya pelatihan menulis, maka hasilnya pun guru harus bisa menulis dan dimuat di media. Tidak sekedar mendapatkan sertifikat namun tidak memiliki karya tulis.

Semoga dengan terbitnya buku ini, dan buku berikutnya, satu bulan satu buku, hingga satu guru satu buku, bisa menjadi motivasi bagi guru lainnya untuk bersama berlatih menulis. Menulis adalah sebuah ketrampilan yang bisa dilatih. Sebuah ketrampilan bisa kita raih dengan memperbanyak berlatih. Tidak ada satu ketrampilan pun yang kita bisa capai tanpa latihan, semua butuh latihan dan fokus. Demikian juga dengan ketrampilan menulis. Jika kita sering berlatih menulis, maka ide itu akan mengalir pada selembar kertas. Namun jika tidak berlatih, maka tidak akan pernah kita bisa menulis. Banyak orang yang bisa meraih gelar pendidikan tinggi, menyelesaikan pendidikan tinggi, namun tidak semua orang bisa menulis. Berbahagialah kalian yang telah menekuni profesi sebagai penulis.Jika engkau bukan siapa-siapa, maka tulislah apa yang anda pikirkan, maka orang lain akan tahu. Tulislah pemikiran anda jika anda ingin kenang. Karena tulisan bisa lebih tajam dari pisau. Karena tulisan bisa merubah seseorang. Karena tulisan bisa merubah peradaban dunia. Menulislah sebelum dilarang.

Drs. Husain Yatmono

Pemerharti Pendidikan dan Sosial Politik

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang inspiratif...bagi saya seperti digelitiki untuk ikut masuk menjadi anggota komunitas guru menulis...karena ada keinginan juga untuk menuangkan ide dalam sebuah buku atau karya ilmiah....menunggu kesempatan untuk bisa ikut Bintek literasi....

13 Jul
Balas



search

New Post