Husain Yatmono

Husain Yatmono fb:husain.yatmono email: [email protected] Blog: http://menulisdimedia.blogspot.com http://duniapendidikanchannel.blogspot.com ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sehat Itu Mahal

Sehat Itu Mahal

Bagi anda yang sudah terbiasa bisa bangun pagi dengan nyaman, tidak merasa bahwa bisa tidur nyenyak itu sesuatu yang luar biasa mahal harganya. Anda bisa bayangkan, ada orang yang bisa tidur, namun mereka tidak bangun, padahal mereka masih hidup, dan mereka harus dibawa rumah sakit untuk dirawat.

Bagi anda yang sudah terbiasa bisa tidur dengan enak, saat sudah capai seharian kerja, mungkin menganggap hal tersebut sesuatu yang sudah biasa. Padahal itu mahal harganya. Pernahkah anda melihat, orang yang tidak bisa tidur, bahkan setiap hari mereka sulit tidur, meski tubuh mereka sudah capai, mereka tetap tidak bisa tidur, dan mereka pun harus dbawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dokter.

Pernahkah anda berpikir, berapa nilai oksigen atau udara yang telah anda hirup selama ini secara gratis? Mungkin anda tidak akan pernah berpikir, jika anda tidak pernah mengalami sakit sesak nafas atau jantung, atau semacamnya. Saat ini anda menyaksikan di rumah sakit, seorang pasein terbaring lemas, dan harus dibantu dengan pernapasan tabung oksigen barulah kita berpikir, baru tahu ternyata udara itu mahal harganya.

Selama ini, kita sudah menghirup udara ini dengan gratis, selama kita hidup. Jika itu dihitung per tabung sudah berapa banyak yang kita habiskan. Sudah berapa banyak uang yang harus kita bayar untuk udara yang kita hirup. Itu baru salah satu contoh nikmat kesehatan yang mahal harganya.

Dalam Al Qur'an Allah Swt berfirman: "Sungguh jika engkau akan menghitung nikmatku, tentu tak akan mampu"

Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Kadang untuk diri kita yang angkuh, yang sombong, sekali-kali perlu berkunjung ke rumah sakit, melihat pasien yang tergolek lemas, agar bisa bersyukur atas nikmat Allah.

Jika sudah sakit tak ada artinya uang, harta, keluarga. Orang yang sakit tak akan bisa menikmati hartanya. Justru harta yang dibanggakan, jabatan yang dibanggakan tidak ada artinya. Justru akan menjadi rebutan yang lainnya.

Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan.

Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan.

Saat ini, hanya tinggal udara saja yang kita bisa menikmatinya dengan gratis. Kita akan tahu kalau udara itu mahal, jika negara mengenakan tarif atas oksigen yang kita hirup setiap hari, sebagaimana kita menggunakan listrik dan air.

Akankah itu terjadi?

Kita lihat saja tanggal mainnya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post