Husni Mubarrok

Alhamdulillah, sudah 12 buku solo diterbitkan. Ia mulai tertarik di dunia literasi di akhir tahun 2016. Ketika guru dan siswa saling bercermin (Quanta) adalah k...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sabar Mendengarkan  Tantangan hari ke-84

Sabar Mendengarkan Tantangan hari ke-84

Sabar Mendengarkan

Tantangan hari ke-84

Husni Mubarrok

Suatu ketika ada kegiatan pengajian disekolah, saat itu seluruh siswa diharuskan berkumpul, demikian pula dengan para ustadz. Acara itu diselenggarakan oleh pihak sekolah dalam rangka memperingati 1 Muharrom, tahun baru umat islam.

Setelah seluruh siswa dan ustadz hadir di masjid sekolah. Acara pembukaanpun dimulai, dalam sambutannya, pembaca acara menegaskan bahwa acara ini akan berlangsung selama kurang lebih 3.5 jam. Dengan 3 ustadz sesepuh yang akan memberikan tausiyah tentang makna peringatan tahun baru 1 Muharrom itu. Tak lupa pula pembawa acara berpesan kepada seluruh siswa untuk sabar dan tetap tenang saat menyimak apa yang disampaikan oleh para ustadz sesepuh nantinya hingga selesai acara.

Para guru dan wali kelas yang ikut hadir dalam acara itu, juga terlibat aktif untuk menertibkan siswa, mereka duduk disela-sela barisan siswa supaya mudah memantau dan menenangkan anak-anak saat ada yang ramai. Setelah semuanya tenang dan barisan siswa sudah tertata dengan rapi. Barulah pembawa acara memanggil Ustadz sesepuh yang pertama untuk memberikan tausiyahnya.

Awalnya acara berjalan dengan tenang, para ustadz dan seluruh siswa menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh ustadz sesepuh tadi, maklum acara baru dimulai kurang lebih 30 menit yang lalu. Jadi konsentrasi peserta yang hadir masih baik. Setelah lebih dari 1 jam, barulah ada siswa yang mulai tidak konsentrasi, mereka mulai ngobrol dengan teman sampingnya, bergurau dan tertawa dengan temannya, tidak hanya itu, ada juga siswa yang ngantuk, bahkan tertidur. Beberapa wali kelas yang melihat itu, langsung menertibkan dan mengajak siswa untuk tetap tenang dan kembali menyimak dengan baik seperti sedia kala. Namun tidak mudah bagi siswa untuk tetap tenang, apalagi acara itu hanya berisi tentang tausiyah dengan durasi sangat lama kurang lebih 3.5 jam.

Tidak henti-hentinya para wali kelas berusaha untuk menenangkan siswa yang ramai. Sebenarnya beberapa anak yang ramai tadi, sudah bisa kembali tenang, namun itu tidak berlangsung lama, Selang beberapa menit kemudian mereka kembali ngobrol dengan temannya hingga membuat para wali kelas dan beberapa guru tidak menghiraukan lagi, mungkin mereka sudah lelah untuk kembali harus menenangkan siswa.

Sering kita melihat seorang mampu berbicara didepan umum dengan durasi waktu yang lama, namun sangat jarang kita dapat melihat seorang pendengar yang tetap mampu mendengarkan dengan tenang. Pendengar yang baik adalah pendengar yang mampu menjaga kesabaran hatinya untuk tetap tenang dan terus menyimak dengan baik. Seringkali kita tidak mampu menjaga kesabaran saat kita harus mendengarkan teman kita sedang berbicara, kita sering menyelahnya, saat ucapanya tidak menyenangkan hati kita.

Sebagai seorang guru, tentu sangat senang dan bangga manakala saat menerangkan pelajaran seluruh siswa dapat menyimak dengan baik. namun sebaliknya guru sangat tidak menyukai manakala saat menerangkan pelajaran ada siswa yang ngobrol dan tidak memperhatikannya. Oleh karenanya pelajar yang baik adalah pelajar yang mampu menjaga kesabaran hatinya untuk terus menyimak dan mendengarkan saat guru menerangkan pelajaran hingga tuntas.

Bersabar dalam kondisi apapun adalah salah satu perintah agama yang harus kita laksanakan. Sebagai seorang pelajar, tentu sikap sabar dalam menyimak dan mendengarkan saat guru menerangkan adalah sebuah keharusan, dan yang demikian adalah bagian dari etika pelajar terhadap gurunya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya ““Sungguh akan dibayar upah (pahalah) orang-orang yang sabar dengan tiada batas hitungan.” (Q.S. Az-Zumar 10).”, dalam Firman Allah SWT yang lain ““Hai orang-orang yang beriman. Bersabarlah kamu, dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiaga-siaga (diperbatasan negrimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Q.S AL Imran 200).

Dulu, ketika saya menjadi pelajar, teman-teman banyak yang tidak mampu menjaga konsistensi ketenangan dalam menyimak pelajaran, ada yang masih ngobrol, bercanda, bergurau, ngantuk dan berbagai aktivitas iseng lainnya, padahal sang guru sudah berkali-kali menasehati teman-teman saat itu untuk tetap tenang dan memperhatikan pelajarannya. Sungguh tindakan yang tidak pantas untuk dicontoh dan ditiru!.

Sabar saat tertimpah musibah adalah keharusan, semakin kita bersabar dalam menerima apapun musibah itu, maka semakin kita dicintai oleh Allah SWT, semakin sabar kalian dalam menyimak keterangan guru, maka semakin engkau dicintai oleh gurumu. Percayalah saat kalian dengan tenang mendengarkan keterangan guru, maka saat itulah ilmu kalian akan semakin dalam, kalian akan semakin mengerti, kalian akan semakin faham dan pada akhirnya ilmu yang kalian dapatkan semakin berkualitas.

Tantangan hari ke-84

#Tantangan MediaGuru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sungguh kesabaran akan menghasilkan buah yang sangat manis kelak. Keren artikelnya, sukses selalu dan barakallah

07 Apr
Balas



search

New Post