TAZKIA, SI BUNGSU YANG KINI MEMBANGGAKAN

Husni Mubarrok

Namanya Tsalits Syatta Tazkiyah, putri kecilku yang paling bungsu. Ia belum sekolah, baru di bulan Juli depan, sama ibunya akan didaftarkan di sekolah play group. Tepatnya di play group TK ABA 10 Dukun. Entah, kenapa aku sangat sayang padanya, melebihi kedua kakaknya. Mungkin ia anak yang paling kecil barangkali, sehingga terasa amat sayang yang berlebih.

Tingkah lakunya memang lucu, sangat mengemaskan. Saat bersamanya, ingin sekali berlama-lama. Alhamdulillah, anaknya termasuk periang, lincah dan sangat menyenangkan. Meski baru jilid satu di TPA Al Mujahid, alhamdulillah baca huruf hijaiyahnya sudah terbilang lancar. Ditambah beberapa hafalan surat pendek dan doa-doa harian.

Kesukaannya adalah menghafal, meski terkadang tak beraturan. Saat melihat kedua kakaknya yang sedang belajar menghafal, ia kerap melihat, duduk di sampingnya dan sesekali mengikuti apa yang diucapkan kedua kakanya meski dengan terbata-bata. Sering dalam keadaan santai bermain pun, ia terlihat menghafalkan, “cas cis cus,” pokoknya sekenanya dan apa yang diingatnya saja. Hehe...

Saat diajak komunikasi, terlihat mudah nyambung. Tak sulit menjelaskan kepadanya meski diusianya yang terbilang masih kecil. “Duh, pintarnya anak kecilku ini” ucapan ini sering sekali meluncur deras saat melihat tingkah pola anakku yang satu ini.

Saat aku menyuruh kakaknya menyapu lantai, ia langsung ikut merespon, “Mana Ya, Tazkia wae, Tazkia wae” demikian pula saat aku menyuruh mengerjakan tugas lainnya kepada kedua kakanya, seperti melipat baju, menyiram bunga. Eh, ia langsung merespon dengan cepat, padahal sang kakak belum juga merespon, ia sudah bilang, “Mana Ya, Tazkia wae, Tazkia wae” hehe..betul-betul anak yang hebat yang suka membantu.

Satu hal yang aku rasakan terhadap anakku yang kecil ini, memang sepertinya kemampuan hafalannya agak lumayan bila dibanding kedua kakaknya ketika diusia yang sama dengannya. Kedua kakaknya baru mengaji saat duduk dibangku TK, sementara adiknya yang kecil ini, sudah ikut mengaji di TPA meskipun baru mau masuk play group. Alhamdulillah, sudah jilid 1, baca huruf hijaiyahnya sudah lancar dengan hafalan beberapa surat-surat pendek dan doa-doa harian.

Yang pasti kegemarannya yang suka ikut-ikutan sang kakak saat belajar dan menghafal telah memberikan nilai positif baginya. Pelajaran menghafal sang kakak tentang nama-nama anggota tubuh dalam bahasa Arab, berhitung dalam bahasa Arab dan surat-surat pendek milik kakaknya sudah mampu dihafalkannya meskipun belum sempurna.

Dulu saat ia lahir, aku tak sebahagia saat kelahiran anakku yang pertama dan kedua. Maklum saja, Tazkia ini lahir, di saat ibunya sedang sakit-sakitan. Mestinya siapapun orangtua yang diberikan rezeki berubah kelahiran buah hati, mereka akan bahagia dan sangat senang. Namun tidak dengan aku saat itu, sepertinya anugerah ini datang di saat yang kurang tepat. Iya, saat ibunya sedang sakit-sakitan.