husnul hafifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Oleh Husnul Hafifah

Sah, sah,sah!

Kata kata itu terdengar sayup sayup bersamaan, dari lisan para saksi dan pengiring mempelai.(Ahad,12April 2020)

Pagi itu, sambil memasak saya membuka kiriman vidieo, prosesi pernikahannya. Prosesi pernikahan yang digelar di tengah merebaknya covid 2019. Prosesi akad nikah salah satu keluarga besar saya. Informasi pernikahan dikirim lewat wag keluarga sudah empat hari yang lalu. Berisi pemberitahuan hari "H " akad dan permohonan doa restu dari segenap saudara dan handai taulan. Itu saja, tidak ada undangan khusus gelar walimah ( kumpul sanak saudara) ataupun resepsi sebagaimana lazimnya.

Tak terasa ada embun di sudut mata. Tanda turut bahagia menyeruak di dada. Di antara ribuan kilo meter dari tempat saya ketempat berlangsungnya acara. Saya hanya bisa menoton vidieonya. Live lewat FB saya tidak ada akun, walau tidak secara live, haru juga menyaksikannya.

Akad nikah yang dilaksanakan di perantauan, tepatnya di Kota Banjarmasin ,Kalimantan Selatan. Di rumah Paman. Sejak lulus SMP dia hijrah ikut paman. Dan akhirnya melepas masa lajangnya, berjodoh dengan orang Banjar. Lakon pernikahan antarbudaya (Jawa-Banjar)

Saya dengannya adalah saudara sepupu, saya kakak tertua dari 29 cucu dengan kakek-nenek moyang yang sama. Dia nomor 15. Ibu saya dan ayahnya sesaudara kandung dari 11 bersaudara. wow, benar keluarga besar, keluarga tempo dulu. Keluarga dengan ikatan silataturrahim yang kuat dan kompak. Hidup rukun antarsaudara.

Bukan pernikahan biasa

Semua persyaratan dalam akad sudah sudah terpenuhi. Bahkan yang terakhir pun sudah dilalui dengan lancar, dalam satu tarikan nafas saja. Ijab dan qabul adalah janji suci kepada Allah SWT di hadapan penghulu, wali, dan saksi. Adalah kunci. Saat kalimat "Saya terima nikahnya", maka dalam waktu bersamaan dua mempelai laki-laki dan perempuan sah untuk menjadi sepasang suami istri.

Pernikahan yang digelar saat upaya memutus mata rantai penyebaran covid 19. Dilaksanakan dengan protokol pelayanan akad nikah dari kementrian agama. Mempersyaratkan aturan tambahan di luar rukun dan syarat sahnya nikah.

Akad nikahnya berlangsung di rumah sang empu hajad, dengan protap di antaranya:

1 Ruangan prosesi akad nikah di tempat terbuka atau di ruangan yang berventilasi sehat.

Istimewa, baru di era ini ruang akad nikah saja, sampai mendapatkan perhatian khusus dari kementrian agama. Tanpa perhatian pun biasanya mempelai akan mendesain ruang akad nikah sedemikian rupa indahnya. Membuat nuasa berbeda untuk momen teristimewanya.

2. Membatasi jumlah orang yang mengikuti prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak lebih dari 10 orang.

Inilah pembeda utama dari bukan pernikahan biasa. Pernikahan biasa umumnya disaksikan oleh banyak orang. Tentu juga disesuaikan dengan kemampuan shohibul beit. Bahkan ada yang berkeyakinan semakin banyak yang diundang, akan semakin banyak yang mendoakan. Dengan demikian pernikahannya akan semakin membawa keberkahan.

Covid 2019 mematahkan anggapan orang kebanyakan. Akad nikah tak perlu lagi menghimpun banyak orang pada satu tempat. Doa pernikahan pun tak perlu di tempat yang sama. Dari tempat jauh sekali pun melalui wa, FB, IG, zoom, dll atau tanpanya. Bukankah doa tidak mengenal jarak ? Dan tidak perlu bersuara keras untuk dikabulkannya. Hati sendirilah yang membuat jauh dan dekatnya doa pada sang Pengabul doa. Kadar doa, hikmatnya doa, bergantung pada keikhlasan dan ketulusan hati sang pendoanya. Tentu saja tidak akan mengurangi keberkahannya.

Jika hitung doa jarak jauh pastinya lebih hemat biaya.

3. Calon pengantin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi harus telah membasuh tangan dengan sabun/ hand sanitizer dan menggunakan masker.

Pernikahan terbersih dalam sejarah, terjadi di era 2020. Kelazimanya orang cuci tangan jika hendak makan. Sekarang mau menikah saja, calon mempelai, pengiring, saksi dan penghulunya harus cuci tangan, dengan sabun pula. Itu saja belum cukup harus di lapis dengan hand sanitezer. Sungguh luar biasa higienisnya prosesi suatu akad nikah.

4. Petugas, wali nikah dan calon pengantin laki-laki menggunakan sarung tangan dan masker pada saat ijab kabul.

Untuk alasan memutus penyebaran covid, prosesi pernikahan dilengkapi APD ( masker dan sarung tangan).

Memang terasa janggal melihatnya, mungkin karena belum biasa saja. Hingga pada saatnya foto -foto dukumentasi pernikahan akan jadi saksi bisu, bagaimana perjuangan pernikahannya, yang tidak hanya sebagai kenangan tapi juga sebagai warisan literasi bagi anak cucunya kelak.

Pernikahan riel, disaat seruan social distancing, phisical distancing,

Penghulu tidak mampu menolak taqdir mereka, untuk menyatukan sepasang mempelai dari jarak jauh, beda budaya menjadi dekat tanpa jarak dalam ikatan pernikahan. Rancangan pernikahan yang seharusnya terlaksana awal Januari lalu. Harus berjeda, bahkan nyaris bubar. Entah alasan apa.

Jika sudah takdir-Nya, yang berkata tak ada yang bisa menolak. Begitulah perjalanan hidup manusia.

Selamat menempuh hidup baru Adik Mila semoga menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.

# Bondowoso, 14042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat untuk sepupunya, samawa.

14 Apr
Balas

Trims doanya.

14 Apr

Sejarah covid 19, banyak yg bisa terjadi, patah banyak anggapan, keluar dari kebiasaan yg selama ini membelenggu.kenapa tidak? Lanju tulisan berikutnya...

14 Apr
Balas

Sepakat...ayo bersama kita bisa...menulis yuk! Sini linknya

14 Apr

Sejarah covid 19, banyak yg bisa terjadi, patah banyak anggapan, keluar dari kebiasaan yg selama ini membelenggu.kenapa tidak? Lanju tulisan berikutnya...

14 Apr
Balas



search

New Post