Istiqomah atau konsisten dalam menulis ternyata tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan untuk untuk mencapainya. Banyak orang mampu menulis tapi tidak mau melakukannya. Banyak juga orang ingin dan mau menulis namun sama juga tidak juga tidak menghasilkan tulisan.

Apa penyebabnya? tentu saja alasannya beda- beda, serta ribuan macam alasannya. Alasan klasik bagi mereka yang mampu menulis tapi tidak menulis misalnya sibuk, tak punya waktu. Bagi yang ingin menulis dan mau menulis alasan tak menulis misalnya ndak punya ide untuk ditulis, atau di tengah menulis tiba- tiba macet. Macet akhirnya sehari tidak menulis, besok juga tidak lusa dan seterusnya akhirnya lupa untuk menulis.

Jadi bagaimana? buat Anda yang sukses menulis tiap hari tanpa jeda, berbahagialah, patut rasanya memberikan pujian dan ucapan selamat pada diri sendri. Mengapa ? Diri sudah berjuang menaklukkan rintang menulis hingga berhasil istiqomah menulis. Di samping itu dalam hal ini memuji diri sendri sebagai ungkapan rasa syukur kita kepadaNya. Ternyata tidak semua orang diberikan kesanggupan melakukannya.

Menulis adalah perjuangan, berjuangan meluangkan waktu di tengah merayapnya kesibukan, menulis adalah perjuangan mengalirkan ide ide dan gagasan di tengah kebuntuan untuk dituangkan pada tulisan. Siapa sangka tulisan remeh yang dihasilkan menjadi hal penting bagi orang lain.

Selamat membaca, salam literasi

Bondowoso, 6072020