BERSAMA SEPI
Di penghujung malam bersama sepi
Rembulan pun enggan berteman saat ini
Ku tatap langit gelap pekat
Kemanakah bintang tidak ada di sana
Ku coba langkahkan kaki
Berjalan di belakang rumahku
Ku dekati keran di tembok pagar
Ku basuh semua anggota wudhu
Air mengalir terasa dingin
Sampai menyentuh ke pori-pori
Ku ambilkan kain sarung
Ku pakai kokok berwarna putih
Kopeahpun warnanya putih
Sajadah aku hamparkan
Ku bersujud dalam salat tahajud
Kepada sang ilahi ku berserah diri
Zikir dan do'a menenangkan hati
Bergetar terasa dalam lautan cinta
Lelah sirna menjadi bahagia
Ketidak berdayaan indah terasa
Karena aku semakin yakin
butuh dengan sang pencipta
Sesaat aku merenung dan tafakur menguatkan rasa
Menatap wajah dalam cermin kaca
Ku rasakan aku bukan siapa-siapa
Dan tak memikiki apa-apa
Aku tidak bisa menjadi rembulan
yang dapat menerangi malam
Tapi aku masih berharap menjadi kunang-kunang
yang dapat menghiasi malam
Aku belum bisa berbuat untuk orang banyak
Akan tetapi aku berharap
masih dapat bermanfaat untuk orang dekat
Aku tidak bisa menjadi matahari
yang dapat menyinari bumi
Tapi aku masih berharap bisa jadi mata hati
yang dapat menunjukan kebaikan di muka bumi
Hanya dengan Allah aku bisa berbuat
dan berbuatlah aku hanya untuk Allah
Bersama sepi aku temukan Dia
Warung Satu, 01/02/2021
Aby (Abah yanto)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap....salam literasi
terimakasih bu Hur yang sudah mengapresiasi, mari kita budayakan lierasi. walau saya masih belajar