Tekadang di benak kita di fase dewasa hususnya selalu terbayang kapan aku mau nikah? Serta entah serius atau bercanda, orang semakin sering saja bertanya. Padahal nikah itu tak cuma butuh niatan saja. Kesiapanmu sebagai calon suami/istri juga sama pentingnya. Rezeki akan berlimpah ketika menikah dan akan bahagia dari pada sebelum menikah. Perkataan seperti itu memang tidak salah. Akan tetapi memandang garis besar nya pernikahan bukan 1/2th. Akan tetapi selamanya sampai ajal menjemput. Hidup berumah tangga memang tak selalu mudah, tak selalu mengalir begitu saja. Mental yang matang dibutuhkan agar pernikahan tak jadi sarang drama. Karena itu, jangan terburu-buru melakukannya. Pikir kembali dengan matang. Entah itu mental, materi dan tenaga. Ada saja orang-orang luar biasa yang berani menikah sebelum mapan. Tapi, keputusan berani ini bukan untuk semua orang. Menunda pernikahan sampai kamu mapan secara keuangan adalah opsi yang lebih aman. Karena itu, wajib hukumnya untuk belajar memapankan kondisi finansial dari sekarang. Memperkuat mental dalan saling menjalin hubungan serta kesiapan tenaga yang harus sepenuhnya untuk keluarga. Tak jarang semakin banyak pencerayan akhir" ini faktor penyebabnya antaravlain Finansial, perselingkuahan serta kekerasan dalam rumah tangga. Nah... dari situ kita bisa melihat dan berhati". Ingat. Yang kita bawa itu anak orang yang tak pernah kita beri makan dan merawat dari kecil. Jangan sia-siakan amanah orang tuanya yang telah memasrahkan pada kita. Seluruh kewajibannya adalah tanggung jawabmu. Oleh karena itu sedikit berhati-hati dalan masalah pernikahan siapkan dirimu, serta spiritualmu terhadap robmu sehingga kita bisa kelak menjadi keluarga yang sakina mawaddah dan warohma serta bertemu dan berkumpul di akhirat bersama nanti. Amin.. Kalibaru Selasa 08 oktober 2019