I've Found My Partner: Belajar Memperkenalkan Diri
Menurut saya, materi tentang ungkapan perkenalan diri adalah materi yang paling mudah dan menyenangkan. Materi ini diberikan pada siswa kelas VII semester 1. Artinya, materi ini diberikan di awal tahun, sekaligus sebagai masa perkenalan antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan temannya.
Salah satu kegiatan kelas yang paling sering saya gunakan untuk menyampaikan materi ini adalah permainan I’ve Found My Partner. Game ini saya gunakan untuk membantu siswa berlatih listening dan speaking, waktu yang saya butuhkan untuk game ini adalah 2 jam pelajaran.
Sebelum saya mulai mengajak mereka memainkan game ini, saya memberi siswa materi perkenalan diri (self-introduction). Saya perkenalkan pada mereka bagaimana cara mengungkapkan nama, tempat tinggal, hobi dan sebagainya. Beberapa ungkapan yang saya gunakan antara lain:
QUESTIONS
ANSWERS
What’s your name?
My name is Shava Aprilia.
Where do you live?
I live on Jl. Mangga no. 2 Bojonegoro
How old are you?
I am 23 years old.
What is your hobby?
My hobby is reading.
What’s your parent’s name?
My father is Mr. Bambang and my mother is Mrs. Ami.
What is your occupation?
I am an English teacher.
Teknik yang saya gunakan untuk memperkenalkan materi ini adalah drilling. Saya melafalkan kalimat-kalimat tersebut dan meminta siswa menirukannya. Kemudian saya minta siswa mempraktekkan untuk saling bertanya jawab secara berpasangan.
Setelah saya rasa cukup waktu bagi mereka berlatih, saya ajak mereka bermain game ‘throwing ball’. Saya membuat bola dari kertas bekas yang saya remas-remas hingga sebesar kepalan tangan. Lalu, aku jelaskan peraturan dalam game ini. Pertama-tama, saya melempar bola kertas itu sambil memberi sebuah pertanyaan, misalnya “What’s your name?” Siswa yang mendapat lemparan bola harus menjawab pertanyaan itu dengan tepat, misal “My name is Andy”. Setelah dia bisa menjawab, dia boleh melempar bola tersebut ke temannya sembari memberi pertanyaan berbeda tapi masih seputar materi perkenalan. Jika anak yang mendapat bola tidak bisa menjawab pertanyaan dia akan menerima hukuman. Hukuman pun dibuat berdasarkan kesepakatan kelas, ringan dan menyenangkan. Tidak boleh hukuman fisik yang menyakitkan. Hukuman yang kami sepakati adalah menyanyi dan berjoget di depan kelas. Setelah semua paham aturan permainan, kami pun segera mulai bermain. Meski dengan agak terbata-bata dan takut, sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya secara lisan.
Setelah dirasa cukup berlatih melalui game tersebut di atas, saya mengajak siswa memainkan game yang berbeda, yaitu: I’ve Found My Partner. Langkah pertama yang saya lakukan adalah membagikan beberapa kartu. Masing-masing siswa mendapatkan satu kartu yang berisi informasi data pribadi untuk mereka dan pasangan yang harus mereka temukan. Setiap kartu sudah ada pasangannya. Saya jelaskan bahwa mereka harus aktif bertanya agar mereka bisa menemukan pasangan mereka secepat mungkin. Jika mereka sudah saling bertemu mereka harus berteriak bersama-sama, ”I’ve found my partner”. Tiga pasangan yang paling akhir bertemu akan dihukum nge-dance bareng.
untuk melakukan game ini, saya sudah mempersiapkan kartu dari rumah. Masing-masing kartu berukuran 6 X 10 Cm yang berisi informasi data diri seperti berikut:
YOU:
Vincent, 27 Y.O., a Financial Manager,
Pemuda street no 12, travelling and cycling.
FIND:
Catherine, 23 Y.O., a Secretary, cooking and
window shopping, parents: Johnny and Joanne
YOU:
Catherine, 23 Y.O., a Secretary, cooking and
window shopping, parents: Johnny and Joanne
FIND:
Vincent, 27 Y.O., a Financial Manager,
Pemuda street no 12, travelling and cycling.
Setiap kartu harus dibuat berpasangan sehingga bisa dipastikan semua anak memiliki pasangan. Sebagai pengecoh, kartu-kartu harus dibuat mirip antara satu dengan yang lain. Misal, nama dan pekerjaan sama tetapi usia berbeda. Atau nama, pekerjaan dan usia sama tetapi alamat berbeda. Dengan begitu siswa harus benar-benar teliti untuk menanyakan semua identitas orang yang dicari. Jika tidak, mereka akan salah menemukan pasangannya.
Setelah permainan berakhir, sebagai materi penguat, saya minta beberapa pasangan untuk maju, memperkenalkan pasangan masing-masing. Untuk memudahkan mereka, saya memberi contoh model sebagai berikut.
Hello, I am Vincent. This my partner, Catherine. She is 23 years old. She is a Secretary. Her hobbies are cooking and window shopping. Her parents are Johnny and Joanne.
Hi, I’m Catherine. This is my partner, Vincent. He is 27 years old. he is a Financial Manager. He lives on Pemuda street no 12. His hobbies are travelling and cycling.
Sederhana sekali, bukan? Tidak mengapa kita hanya memberi materi sedikit dan sederhana asal siswa benar-benar mampu memahamimya. Bagi saya, tidak perlu kita terlalu menjejali mereka dengan segudang materi sekaligus untuk kemudian menguap begitu saja. Nah, tunggu apalagi? Let’s make our students speak up.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar