Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jika Para Guru Menulis tentang Guru

Jika Para Guru Menulis tentang Guru

Judul : Terima Kasih Guru

Penulis : Agus Khairi, A Budiarini, dkk.

Penerbit : Sarbikita Publishing

Cetakan : I, November 2016

Tebal : 212 halaman

iSBN : 987-602-0931-35-7

Wabah literasi tengah melanda masyarakat negeri ini. Komunitas menulis bermunculan bak jamur di musim hujan. Tengok saja, ada komunitas penulis kreatif, forum aktif menulis, komunitas emak-emak doyan nulis, komunitas guru menulis, dll. Untuk mewadahi serta melatih kretifitas para guru dalam hal tulis menulis, baru-baru ini Media Guru Indonesia melahirkan komunitas guru menulis. Komunitas ini terlahir sebagai tindak lanjut pelatihan menulis yang digelar oleh Media Guru Indonesia di beberapa kota, anatara lain: Surabaya, Malang, Gresik, Bojonegoro, Semarang dan bahkan Jakarta.

Komunitas ini terbentuk bukan demi mengikuti tren semata. Komunitas ini terbentuk dengan tujuan meningkatkan profesionalitas guru dan menumbuhkan kecintaan para guru pada dunia literasi, khususnya menulis. Apa jadinya jika ada 44 orang guru dari berbagai daerah, bergabung, menuliskan pengalaman mereka dan tulisan itu dibukukan? Dasyat. Kedasyatan ini bisa dilihat dalam buku Terima Kasih Guru, buku pertama hasil karya para guru di bawah naungan Pustaka mediaguru.id

Ada 44 kisah inspiratif yang dituliskan oleh para guru, yang bercerita tentang pengalaman mereka selama mereka duduk di bangku sekolah, baik SD, SMP maupun SMA. Tulisan-tulisan yang terangkum dalam buku ini secara umum berisi ucapan terima kasih dan apresiasi para penulis atas segala bimbingan yang dilakukan guru-guru mereka, yang pada akhirnya meninggalkan kesan mendalam dan tak terlupakan seumur hidup mereka.

Dalam Mrs. Pity yang ditulis oleh A. Budiarini misalnya. Pertemuannya dengan Mrs. Pity, begitu para siswa memanggil bu Kasiani guru BP mereka, telah membukakan mata hati dan pikirannya. Pertemuan itu juga yang membuka kesempatan baginya untuk bisa menjadi “seseorang” di masa depan (hal 1).

Dikisahkan bahwa Budiarini remaja bermasalah dengan salah seorang guru mata pelajaran, yang menurutnya sebagai guru aneh. Seorang guru yang otoriter dan kurang kompromis dengan para muridnya. Hal ini membuat para siswa, termasuk Budiarini berlaku seenaknya ketika jam pelajaran sang guru tengah berlangsung. Walhasil, dia pun dikirim ke “kursi panas”, menghadap guru BP.

Namun, pertemuan dengan guru BP yang awalnya dianggap menakutkan, malah berubah menjadi hal yang menyenangkan. Dengan telaten Mrs. Pity membimbing dan menasehatinya, bahkan memberi peluang padanya untuk bisa menghasilkan uang dengan keringatnya sendiri, hingga akhirnya dia bisa menjadi remaja yang mandiri dan sukses ketika dewasa. Ada satu kalimat Mrs. Pity yang sebenarnya kurang dia pahami tapi meimbulkan kesan yang dalam pada dirinya, “Kalau kamu bicara dengan hati, maka kalimatmu akan sampai ke hati.” (hal. 3).

Saking berkesannya, ketika sudah dewasa dan menjadi guru, Budiarini mengadopsi teori Mrs. Pity. dia selalu berusaha mengajar dengan hati pada murid-muridnya. Walhasil, salah seorang muridnya berhasil menjadi orang sukses dan memberinya hadiah sebagai ucapan terima kasih. Tentu bukan karena hadiah yang diharapkan. Seorang guru akan merasa senang dan bangga jika bisa melihat buah dari hasil bimbingannya. Kesuksesan.

Kisah pengalaman menarik lainnya dituturkan oleh Hernawati. Dalam tulisan yang berjudul Kepada Ibu Yuli dan Ibu Herlina, Hernawati mencoba mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kedua gurunya semasa SMP dalam bentuk surat. Penampilan bu guru Yuli yang cantik cara mengajarnya yang menyenangkan dan variatif menarik hati Hernawati kecil (hal. 53-54).

Bahkan, Hernawati jatuh cinta pada mata pelajaran bahasa Inggris, dan pada akhirnya menjadi guru bahasa Inggris ketika sudah dewasa, karena terpikat oleh ibu Yuli. Hernawati kecil bahkan rela naik sepeda onthel ke jalan Semarang hanya untuk mendapatkan buku bekas yang berisi kumpulan cerita dalam bahasa Inggris. Dari buku bekas inilah mulutnya komat kamit untuk belajar melafalkan kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris. Hal ini dilakukan hanya karena satu alasan: Ingin bisa bahasa Inggris seperti bu Yuli. Tidak hanya itu. Ada kegilaan lain yang dilakukannya demi untuk bisa berbahasa Inggris. Dia mencatat lirik-lirik lagu berbahasa Inggris yang hits semisal lagu NKOTB, Tommy Page, Nikka Costa, dll hingga dia punya tiga buku tebal tang berisi kumpulan lirik lagu.

Di samping bu Yuli, sosok lain yang menginspirasi Hernawati adalah ibu Herlina. Melalui beliaulah Hernawati mengenal karya-karya sastra Indonesia semisal Siti Nurbaya, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van der Wick, dll. Bu Herlina juga mengenalkannya pada dunia menulis, yang dia geluti hingga kini, dengan cara mengajarkannya menulis buku harian (hal 55).

Buku ini bukan sekedar berisi rangkuman kisah tentang guru yang tak terlupakan. Lebih jauh lagi, buku ini seolah menyadarkan kita, khususnya para guru, bahwa hal-hal baik yang ditanamkan pada anak didik bakal berbuah kebaikan, berbuah lagi dan berbuah lagi. Begitu seterusnya. Dalam konteks literasi, buku ini tidak hanya sebagai wujud keberhasilan para guru dalam berliterasi. Melalui buku ini mereka bisa berbagi kebaikan dan pengalaman berharga yang mungkin bisa diadaptasi oleh pembaca. Bayangkan saja jika satu pengalaman positif diadaptasi oleh guru, ditularkan kepada muridnya untuk kemudian ditularkan lagi, betapa dasyat efek dari virus kebaikan ini. Maka, inilah efek jangka panjang yang mungkin bisa terjadi dari buku ini. Dasyat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post