Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sertifikat oh Sertifikat
www.republika.co.id

Sertifikat oh Sertifikat

Sebagai seorang guru yang sudah mengajar selama hampir 18 tahun, sudah puluhan pelatihan yang pernah saya ikuti. Masih segar dalam ingatan saya, di awal tahun saya menjadi seorang PNS, saya dikirim untuk mengikuti pelatihan PKG-SJ. Itu adalah pengalaman pelatihan pertama yang saya ikuti di luar kota, Batu.

Hampir semua pelatihan yang saya ikuti merupakan tugas kedinasan dari dinas Pendidikan tempat saya bekerja. Namun, ada beberapa pelatihan yang juga saya ikuti karena keinginan saya sendiri. Salah satunya adalah pelatihan menulis opini yang diadakan oleh Media Guru. Saya tertarik dengan pelatihan itu. Bertahun-tahun saya belajar menulis. Tak kurang cerpen, artikel, feature dan sejenisnya berhasil saya tulis. Namun, menulis opini apalagi hingga bisa menembus media masa, tidak pernah saya lakukan. Menulis opini nampak seperti hal yang impossible bagi saya. Karena itulah saya memutuskan untuk gabung ketika Media Guru membuka kelas pelatihan opini. Hasilnya? Alhamdulillah, akhirnya saya berhasil mengalahkan ketidakberdayaan saya. Satu persatu opini berhasil saya tulis bahkan hingga berhasil menembus media masa.

Dari setiap pelatihan yang saya ikuti, saya selalu memperoleh sertifikat. Sebagai seorang PNS, sertifikat lumayan penting bagi saya karena bisa saya menggunakannya sebagai bukti fisik pengembangan diri. Namun, ada hal lain yang lebih penting dari sertifikat: ilmu luar biasa yang bisa saya serap dari pelatihan tersebut. Di samping ilmu dan pengalaman, hal postif yang sering saya dapat setelah mengikuti suatu pelatihan adalah bertambahnya kenalan saya. Artinya, semakin lebar jejaring yang saya punya. Tidak hanya kenalan antar daerah, antar propinsi bahkan antar pulau se-antero Indonesia telah saya punya.

Nah, dari apa yang saya tulis di atas, ada yang penting yang bisa kita garisbawahi. Pertama, sebagai seorang guru profesional, terlebih lagi sebagai guru yang sudah bersertifikasi, sudah selayaknya kita mengalokasikan sebagian dari tunjangan yang kita peroleh untuk meng-upgrade diri kita. Salah satu caranya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan secara mandiri. Berikutnya, niatkan diri ketika amengikuti suatu pelatihan adalah untuk mencari ilmu. Sertifikat memang perlu tetapi bukan merupakan satu-satunya tujuan. Seringkali, ketika akan mengikuti suatu pelatihan, orang selalu bertanya, “Siapa yang menandatangani sertifikat?” Well, harusnya kita ubah mind set itu. Daripada menanyakan hal tersebut mungkin akan lebih baik jika pertanyaan itu kita ubah menjadi, “Apa materi yang ditawarkan dalam pelatihan tersebut dan siapa nara sumbernya?”

Sertifikat hanyalah selembar kertas. Apalah artinya selembar kertas –meski ditandatangani oleh seorang presiden sekalipun- jika kita tidak menyerap satu ilmu pun darinya? Pelatihan yang sarat ilmu tentu akan jauh lebih berarti daripada hanya sekedar selembar kertas bertanda tangan, bukan? Jadi, pilih yang mana? Selembar kertas bernama sertifikat saja atau segudang ilmu yang bisa meng-upgrade diri kita?

Be selective....be wise.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Segudang ilmu yang bisa meng-upgrade diri kita tentunya. Hehehe...

08 Apr
Balas

Mana no hp nya buk icha?

04 Apr
Balas

Mana no hp nya buk icha?

04 Apr
Balas



search

New Post