IDA AINI FITRIYAH APRILIANITA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bersyukur itu Gratis

Segala sesuatu yang Tuhan karuniakan kepada manusia pasti memiliki dua sisi yang berlawanan, entah itu sisi negatif ataupun sisi positif. Hal ini seharusnya yang mengajarkan manusia untuk saling melengkapi, serta selalu bersyukur atas karunia yang telah tuhan berikan. Terlebih kepada manusia sendiri. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang begitu spesial, dibandingkan makhluk-makhluk yang lainnya. Lantas kenapa manusia sekarang kurang mau bersyukur atas dirinya?. Padahal dibanding dengan makhluk lain, manusialah makhluk yang paling sempurna. Manusia diberikan akal untuk mereka gunakan berfikir. Tidak hanya akal, bisa dibilang lengkap dengan perangkat-perangkat canggih lainnya. Seperti halnya, emosi, memori (ingatan), perasaan bahkan imajinasi. Dan ini tidak berlaku pada makhluk yang lainnya. Bukan tuhan pilih kasih kepada manusia. Semua yang terjadi pasti memiliki alasan, dan dari semua makhluk manusialah makhluk pilihan Tuhan.

Semua yang tuhan berikan kepada manusia, tidak lain agar manusia mampu menyongsong dan mengembangkan daya intelektual mereka.Tuhan ingin melihat manusia tidak mudah dibohongi seperti makhluk lain. Tuhan ingin melihat manusia tampil berbeda dengan makhluk lainnya. Tuhan ingin melihat manusia bisa bermanfaat bagi makhluk lainnya. Tuhan ingin menjadikan manusia sebagai makhluk yang bisa diandalkan. Lalu sudahkah manusia bersyukur?. Dibalik kasih dan sayang yang Tuhan berikan kepada manusia. Masih ada manusia yang menyalahgunakan pemberian-Nya. Seperti, para manusia yang tidak bisa memanusiakan manusia lainnya. Mereka tanpa malu mengukir garis cekung di bibirnya, diatas garis cembung pada bibir orang lain, tanda penderitaan.

Setelah manusia tersebut mampu menggunakan kemampuan akalnya sebagaimana kadarnya. Masih saja, ada seberkas kesombongan yang timbul di dalam hatinya. Apakah rugi jika manusia bersyukur?. Padahal, jikalau mereka sadar mereka hanya menggunakan sebagian kecil dari fungsi akal tersebut. Hal itu, tidak ada apa-apanya dibanding dengan apa yang Tuhan berikan. Namun, tetap saja mereka dengan tenang menyombongkan dirinya secara berlebihan. Sangat prihatin melihat keadaan seperti ini. Sungguh Engkau Maha Sabar Tuhan.

Bahkan yang lebih miris lagi, mereka mencaci dan mencemooh sesuatu yang orang lain lakukan. Seperti contoh, ada seseorang yang memiliki angan-angan tinggi tentang suatu cita-citanya. Tidak ada yang salah mengenai hal tersebut. Namun, oleh manusia yang sombong tersebut dicaci dan diejek habis-habisan. Manusia sombong tersebut beranggapan, apa gunanya berimajinasi (berangan) yang terlalu tinggi, jika pada akhirnya tidak akan menjadi kenyataan. Seharusnya, hal-hal semacam ini harus dihindari. Karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Berimajinasi sangatlah penting. Meski pada umumnya, kebanyakan hanya akan membuang-buang waktu saja. Hal ini dikarenakan, imajinasi yang dimiliki oleh manusia tersebut tidaklah produktif. Imajinasi yang dimiliki oleh setiap orang bisa dilatih. Sama seperti halnya memori manusia. Memori saja bisa di kembangkan kenapa imajinasi tidak?. Memori akan berkembang baik jika manusianya mengisi memori mereka dengan kenangan-kenangan yang baik. Seperti kata-kata menurut William Atkinson "memori manusia menuai sesuai dengan apa yang manusia tabur" Jadi, manusia harus memberi sesuatu kepada memori sebelum manusia bisa menerima sesuatu darinya. Intinya ketika manusia mengisi kebaikan kepada memorinya, maka kebaikan pula yang akan diterimanya.

Sama halnya dengan imajinasi, jika imajinasi manusia ingin dikembangkan lebih baik lagi. Maka yakni dengan cara, mengisi imajinasi dengan kesan-kesan dan pengalaman-pengalaman dengan hal-hal yang baik pula. Tidak lupa, disertai dengan usaha yang juga menuju pada kebaikan. Agar tak hanya melulu berimajinasi hingga melakukan rekoleksi diri berlarut-larut. Jika tidak ada usaha untuk mewujudkannya, maka imajinasi yang manusia miliki tersebut dikatakan kurang.

Orang dengan berimajinasi tinggi juga sangatlah baik. Kenapa? Karena orang tersebut akan memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya, sebelum orang tersebut melakukan sesuatu. Orang tersebut akan menjadikan dirinya menjadi pemain utama, sebelum ia memainkan tindakan terhadap orang lain. Bahkan, orang itu akan membayangkan dirinya dalam kondisi yang sama persis dengan orang lain. Bisa dibilang orang ini memiliki rasa empati yang tinggi pula. Dengan begitu didalam kehidupan, imajinasi tidak hanya bergerak diranah intelektual saja, melainkan juga membangkitkan sifat emosional dalam diri manusia. Dan sifat emosional seseorang terhubung erat dengan hati. Hal demikianlah yang akan menimbulkan sebuah perasaan dalam kehidupan seseorang. Entah itu perasaan bahagia maupun perasaan sedih. Itu semua tergantung kendali yang manusia pegang.

Perasaan akan timbul ketika seseorang terlalu menaruh perhatian kepada sesuatu. Misal, ketika seseorang sangat suka dengan dunia olahraga. Pastinya orang tersebut akan fokus dengan macam-macam olahraga yang mereka gemari. Dengan begitu perasaan senang akan timbul dengan sendirinya, ketika ada orang lain yang membahas tentang hal tersebut (tentang olahraga). Begitu pula sebaliknya, perasaan sedih pun akan timbul ketika kita terlalu memikirkan hal-hal yang tidak disenangi. Sehingga akan membuat seseorang khawatir dengan hal tersebut (yang tidak disenangi) dan akibatnya orang tersebut akan sedih memikirkankannya. Maka dari itu, jangan terlalu menaruh perhatian kepada sesuatu ataupun seseorang. Karena hal tersebut akan menimbulkan sebuah perasaan.

Dari pembahasan diatas. Tidak disadari bahwa antara akal, imajinasi, memori, emosi, dan perasaan sangat berhubungan antara satu sama lain. Maka dari itu, wajib bagi manusia untuk senantiasa selalu bersyukur kepada Sang Pencipta. Karena-Nya di dalam diri manusia terdapat seperangkat alat jiwa yang begitu kompleks dan sempurna, bagaikan sebuah mesin canggih. Bahkan lebih canggih dari pada mesin tercanggih di dunia. Semoga tulisan ini bermanfaat. Mari sama-sama bersyukur. Karna bersyukur itu gratis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post