Rinduku Memuncak
Rinduku Memuncak
=================
Pagiku hening seketika
Saat kenyataan engkau tak lagi menyapa
Kemana suara yang selalu mengeja aksara
Semua sirna tanpa aba-aba
Peluk dan hangat tanganmu
Mengisahkan rinduku memuncak
Bayangmu di sudut ruang ilmu hilang tiba-tiba
Tak lagi kulihat tas di bahu dengan lembaran kertas buku
Kita tak lagi bertatap muka
Ragamu menjauh akupun demikian
Namun aroma cinta menjadi penguat
Karena petuah selalu untuk mu pelukis mada depan
Tak lagi terdengar suara tawa ceria
Ajakan bermain di bawah pohon rindang itu
Titipkan rindu lewat doa
Berharap bumi pulih dan menyapa dengan cahaya gemilang
Kutaburkan bait-bait rindu
Mungkin esok atau lusa
Bersamamu kurajut lagi
Melanjutkan lukisan indah dari tatangan-tangan halus
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ih Bu guptes
Puisinya keren ibu. Diksinya luar biasa. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat ibu
Terimakasih pak Mulya, Alhamdulillah berkesempatan belajar bersama bapak/ibu guru hhebat di sini
Saya malah belajar dari ibu. Puisinya kerennn banget
Keren puisinya Bunda.. Salam kenal
Mantul sahabatku...
belajar dan belajar Pak Zul,Tq motivasinya
Luar biasa puisinya...saya suka..Slm kenal bu....saya keturunan aceh juga
Mantul kerinduan telah berontak.
Mantap bun
trimakasih bu
Keren bun
Terimakasih bu.. salam kenal
Puisi rindu untuk para siswakah? Semoga kita cepat dipertemukan dalam keadaan sehat bersama mereka...Puisi yang bagus.
mantap bu puisinya..keren
keren bu puisinya