Hamidah

Guru kelas pada MIN 3 Sukabumi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Roti Tawar Mang Dudung

Roti Tawar Mang Dudung

Pukul 03.10 dini hari terdengar suara gerobak dikayuh, saat itu aku baru selesai wudhu untuk tahajud. Tak lama pintu diketuk dan ada suara salam. Aku menarik hordeng, kulihat Mang Dudung tukang roti langganan. Aku bukakan pintu."Non, ini roti tawarnya, punten dianternya kepagian", dua tangan Mang Dudung menyodorkan roti tawar dalam kantong plastik putih. Tak sengaja aku melihat wajah Mang Dudung begitu pucat. Dengan kopiah putih dan gamis panjang putih, Mang Dudung buru-buru pamit, sebelum sempat aku mengambil uang.

Dalam hati aku bertanya-tanya tumben sepagi ini Mang Dudung mengantar roti biasanya setiap jam 6 pagi, roti tawar pesananku sudah dibawakan Mang Dudung secara rutin. Saat aku hendak ke pasar,pagi itu tetangga memanggilku terburu-buru menahan langkahku dan mengajak aku melayat.

Jam 02.45 adalah jam dimana Mang Dudung meninggal.Lalu jam 03.10 ia mengetuk rumahku dan mengantar roti tawar. Aku ceritakan ini pada tetangga yang memberi kabar. Mereka tidak percaya itu.Roti tawar masih kuletakkan di meja makan, aku tertegun dan merinding dibuatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

10 Sep
Balas

Teeiamaksih bunda

10 Sep

mantap keren cadas... pentigraf keren menewen...salam literasi sehat selalu teh Ida Hamidah

17 Sep
Balas



search

New Post