Ida Khamidah

Saya seorang guru SD Al-Fath Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wisata ke Prambanan (Bagian ke-3)

Wisata ke Prambanan (Bagian ke-3)

#Tantanganmenulis60hari

#Tantanganmenulisharike-59

Wisata ke Prambanan (Bagian ke-3)

Saat hujan mulai reda, kami memasuki area candi bersama ratusan wisatawan lainnya. Masya Allah, kami takjub dengan kemegahan candi ini. Bagaimana pun juga ini adalah ciptaaan Allah yang patut kita syukuri. Tongsis yang semenjak tadi kupegang, siap membidik tiap momennya.

Candi Siwa, candi terbesar di Komplek Prambanan ini merupakan candi utama. Letaknya berada di tengah di antara dua candi lainnya. Dari sekian candi yang ada, kami berusaha memasukinya. Kami secara perlahan menapaki tangga utama yang tinggi dan curam. Di setiap lorong terdapat petugas yang mengarahkan wisatawan untuk berhati-hati dan mengikuti tata tertib di sana.

Oiya, kami penasaran dengan kisah Roro Jongrang dengan seribu candinya. Lantas kami pun bertanya kepada pemandu di sana. Beliau mengarahkan kami untuk mengikuti alur dari ruangan dalam candi ini. Di sana sudah banyak wisatawan yang mengantre untuk melihat sosok yang berada dalam ruangan tersebut. Langkah demi langkah, akhirnya kami menemukan sosok patung wanita yang disebut Dewi Durga. Dialah yang disebut masyarakat sebagai Roro Jongrang.

Usai menemukan patung Roro Jongrang, kami memutuskan untuk mencukupkan pendakian. Kami menuruni undakan demi undakan secara perlahan-lahan. Namun, kami masih ingin menikmati suasana Komplek Prambanan siang itu. Kami beristirahat sambil berfoto bersama.

Setelah cukup puas mengelilingi komplek Prambanan, kami bersama wisatawan lainnya berduyun-duyun meninggalkan area komplek Prambanan menuju pintu keluar. Setelah sampai di sana, kami masih disuguhkan dengan berbagai booth yang mengadakan berbagai pergelaran. Ada juga penyewaan mobil wisata untuk berkeliling melihat candi-candi lainnya di sekitar komplek Prambanan.

Melihat jasa penyewaan mobil ini, tentunya menjadi daya tarik Si Ade. Tak sungkan kami pun memesan 3 tiket untuk kami. Dengan membayar Rp 20.000,00 setiap orang, kami sudah diajak berkeliling melihat kemegahan candi lainnya. Sesampainya di candi Sewu, para wisatawan diizinkan turun dan melihat lebih dekat candi sewu tersebut. Sayang sekali, saat itu, hujan rintik mulai membasahi. Jadi, aku dan kakak yang turun untuk melihat.candi sewu, Sementara ayah dan Ade menunggu kami di mobil.

Belum sempat berkeliling ke dalamnya, hujan deras menghampiri kami. Kami segera kembali ke dalam mobil. Alhamdulillah, beberapa gambar sudah diambil beberapa detik sebelum hujan lebat datang.

Mobil sudah kembali ke tempat semula. Kami turun dan melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar tempat wisata. Namun, kami belum terburu-buru untuk pergi keluar dari lokasi ini. Meski lelah, namun kami tetap ingin menikmati sedetik lebih lama dari keindahan lokasi ini. Kami singgah ke sebuah kios yang menyediakan berbagai cenderamata khas Yogyakarta. Ada kaos, miniature candi, gantungan kunci, sandal, dna sebagainya. Kami membeli beberapa sebagai oleh-oleh. Taman bunga yang cantik juga tersedia di sana. Pengunjung bisa menikmati keindahan taman ini sambil berswa foto. Kemudian kami mengunjungi kandang rusa, burung, dan kambing hingga akhirnya sampai ke pintu keluar lokasi wisata candi Prambanan. Belum puas dengan hasil foto di dalam, kita bisa mengambil foto absurb seolah memegang puncak candi Prambanan. Wah, sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan. Perjalanan kali ini pun

Masya Allah, kami dibuat terkejut saat tiba di luar lokasi. Jejeran pedagang oleh-oleh menggoda siapa saja yang melihatnya.

“Hmm, kami baru saja membeli oleh-oleh di kios dalam area, ternyata di sini jauh lebih banyak jenisnya”, gumamku

Namun, aku tetap penasaran dengan kisaran harga yang ada di sini dengan jenis barang yang sama. Hehehe, ternyata selisihnya lumayan juga lho. Kami tertawa dengan baru saja yang kami alami. “Ya sudahlah, berbagi rezeki dengan yang lainnya” Kami berusaha berpikir positif. Namun demikian, kami masih tergoda untuk membeli beberapa pernak-pernik lucu sebagai oleh-oleh.

Kami masih penasaran dengan transportasi Trans Yogya. Pagi tadi kami baru setengah jalan menggunakannya. Maka, kami ingin mencoba kembali untuk perjalanan pulang kali ini. Karena itu, selesai dari gerbang utama wisata candi Prambanan, kami berjalan kaki sejauh 500 meter menuju halte Prambanan. Sesampainya di halte Prambanan tersebut, antrean panjang calon penumpang di halte ini membuat kami mengurungkan niat untuk menggunakan transportasi ini. Segera kami gunakan jasa transportasi andalan kami, yaitu taksi online. Di sini kami sedikit mengalami kendala dalam pencariannya. Namun buah dari kesabaran, akhirnya membuahkan hasil. Kami mendapatkan taksi online dengan driver yang ramah.

Kami segera menaiki mobil itu. di awal, kendaraan yang kami tumpangi melaju dangan cepat. Namun, di tengah perjalanan, kendaraan mulai melambat. Hingga waktu magrib tiba, kami masih berada dalam perjalanan. Kami berniat melaksanakan salat magrib di jamak takhir pada waktu Isya. Ruas jalan raya sangat padat malam itu. Alhamdulillah, pak Driver sangat memahami situasi jalan ini. Pak driver mengambil jalan alternatif sehingga kami dapat sampai ke tempat tujuan lebih cepat. Pukul 19.15 WIB, kami sampai di tempat penginapan. Setelah membersihkan diri, segera kami lakukan salat magrib dan Isya secara jamak qosor.

Cuaca malam itu sangat cerah. Kami teringat akan kedai bakso dan mie ayam yang berada di dekat jalan raya tadi pagi. Pas sekali, perut kami sudah terasa lapar. Kami pun menuju kedai bakso itu dan menikmat santap malam di sana. Sekembalinya dari kedai bakso kami beristirahat untuk mempersiapakan perjalanan esok hari. Alhamdulillah, keberadaan di hari ke-2 ini berjalan dengan lancar. Banyak pengalaman berharga yang kami raih. Kesabaran, tanggung jawab, dan kerja sama tim kami peroleh dalam perjalanan kami di kota Gudeg ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post