REKREASI JIWA

Ada satu jadwal dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang selalu ditunggu oleh siswa baru dan seniornya. Apa itu? Pengenalan kegiatan pengembangan diri. Siswa baru akan disuguhi gambaran ekstra di SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro.

Mereka akan melihat robot diprogram dan berjalan mengikuti alur trek. Ada juga pameran lukisan dan kaligrafi karya tangan siswa yang kreatif. Tak mau kalah, kolaborasi musik dan suara merdu akan menghipnotis seisi aula. Tapak suci memperagakan permainan senjata dan seni bertarung tangan kosong. Gemulai tarian pun juga membuat setiap mata terkesima. Presentasi karya ilmiah juga akan menggoda siswa yang punya keingintahuan besar. Biasanya, yang paling seru dan menghibur adalah penampilan teater. Selalu dikemas fun dan mengundang gelak tawa.

Ya! Itulah ajang kreatifitas siswa dalam pentas pengembangan diri. Tiap club ekstra kurikuler akan berlomba untuk menampilkan potensi mereka. Menarik minat adik kelas barunya agar mengikuti jejak. Persiapan matang dilakukan bersama guru pembimbing. Kesan pertama harus menggoda, kalau biasa saja, bisa sepi kelas ekstra mereka dari peminat.

Sekolah yang bermotto “The Innovation School” ini memfasilitasi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Tersedia 16 macam pengembangan diri untuk dipilih. 2 ekskul wajib untuk seluruh siswa adalah HW (Hizbul Wathan) dan Muhadhoroh 4 bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris dan Arab). Setiap siswa bebas memilih minimal 2 pengembangan diri, maksimal 4. Ada art club (teater, vokal musik, karawitan, tari, kaligrafi, melukis). Science club (KIR, robotika), sport club (tapak suci, futsal, tenis meja, bulutangkis), MTQ, English broadcast.

Robotika ini menjadi daya tarik yang luar biasa. Tak jarang siswa baru tergiur sekolah di SMP Muhammadiyah 9 karena ada ekstra robot. Pengembangan diri ini selalu ramai peminat meskipun akhirnya banyak yang protol alias putus tengah jalan. Tidak sanggup mengalahkan kerumitan program. Yang punya passion, memilih untuk konsisten dan mengasah kemampuan dalam even Nasional maupun Internasional.

Ekstra ini bisa dibilang mahal. Harga robot tidaklah murah. Koleksi robot sekolah baru terbatas pada line tracer analog, line tracer micro control, dan transporter robot. Tetapi, dengan kreatifitas pembimbing siswa bisa membuat robot sederhana seperti lady bug robot maupun toy car robot yang body nya dibuat dari berbagai sampah daur ulang. Kreatif bukan? Siswa harus belanja sendiri kebutuhan untuk merangkai sehingga akan memahami tiap komponen.

Anak – anak yang banyak ide bisa dijumpai di pengembangan diri KIR. Melalui ide nyelenehnya, ada yang menghasilkan KATES (kersen anti diabetes). Ekstrak daun kersen diteliti dan diujicobakan pada tikus mencit. Hasilnya, obat anti diabetes yang murmer. MSG (minuman seduh biji glodokan) solusi sehat menangkal radikal bebas. “PLASTISIDA,” nama penelitian siswa yang menggunakan plastik bekas sebagai media tanam. Masih banyak peneliatian lain yang dihasilkan dan diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Asyiknya mengembangkan bakat juga bisa dirasakan di ekskul teater. Data peserta menunjukan, ekstra ini yang paling laris. Bisa lusinan pesertanya. Kerjasama dengan sanggar seni membuka kesempatan siswa untuk bisa unjuk kemampuan. Mulai dari tampil di universitas lokal, pentas kemerdekaan Pemkab, maupun undangan acara persyarikatan untuk menjamu tamu wilayah atau nasional.

Masih bicara soal seni. Kreasi anak – anak lukis patut diacungi jempol. Mulai melukis diatas kanvas, kaos, maupun gerabah. Pameran lukisan sering dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Ekstra karawitan juga bekerjasama dengan dinas yang menaungi budaya dan pariwisata ini. Ekskul karawitan yang baru dibuka setahun ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta kebudayaan Indonesia.

Khusus English broadcast, siswa dipilih secara bergiliran mewakili kelasnya. Siaran menggunakan Bahasa Inggris ini dilaksanakan rutin sebulan sekali di radio milik Pemkab. Untuk membuat siswa lebih bergairah dalam program ini, sekolah mengundang bintang tamu. Mulai dari native speaker, duta wisata, duta kesehatan, maupun siswa SD yang memiliki kemampuan cas cis cus yang bagus. Sekaligus ajang promosi sekolah.

Siapa yang akan mengajar anak – anak dalam pengembangan diri? Sang ahli yang harus ngrumat mereka agar tidak terjadi mal praktik. Robotika dipegang ahli IT yang pernah mewakili Indonesia dalam kompetisi robot di Mesir. MTQ pembimbingnya adalah jawara lomba nasional. Sport club pastinya dilatih oleh guru yang menjadi trainer atlit di kabupaten. Seni juga diolah oleh seniman.

Itulah rekreasi jiwa di SMP Muhammadiyah 9. Anak perlu mengaktifkan bakatnya untuk menunjang capaian akademik. Kegiatan non akademik terbukti menjadi penolong bagi siswa yang prestasi belajarnya sedang – sedang saja. Setiap anak itu unik, mereka menyimpan berlian terpendam yang kadang harus kita bantu untuk menemukan, dan memolesnya hingga berkilau.