SAGUSABU, Penemuan Kembali Pena yang Hilang

Apa yang muncul di benak kalian ketika mendengar istilah SAGUSABU? .... SAGUSABU ialah candu yang pernah menjangkitiku 3 tahun silam. Namun, sekarang ini sudah mulai menyebar di Wonosobo. SAGUSABU merupakan singkatan dari satu guru satu buku. Artinya semua guru di Indonesia dalam era kedepan minimal mempunyai satu buku karangan sendiri. Selain mewujudkan program literasi yang dicanangkan tahun 2017, program ini juga mampu memberikan contoh kepada semua siswa di Indonesia, dan Wonosobo khususnya.

PELATIHAN SAGUSABU di Wonosobo dilaksanakan hari sabtu-minggu, tanggal 28-29 April tahun 2018. Pelatihan ini dihadiri oleh 132 peserta dari beberapa Kabupaten, yakni Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, dan Semarang. Sebagian besar peserta pelatihan adalah guru, ada juga kepala sekolah, namun yang menarik disini ialah dihadiri oleh 3 siswa kelas 5 SD yang luar biasa semangatnya. Bahkan, satu diantara mereka sudah mempunyai 1 karangan yang sudah diterbitkan.

Sungguh kesempatan yang luar biasa, bisa berkumpul, belajar, bertukar pengalaman dan berdiskusi dengan orang-orang yang sangat hebat. Bahkan, di hari pertama, aku seperti menemukan pena yang telah lama hilang. Semangat yang telah memudar 3 tahun seakan-akan kembali merasukiku. Menulis merupakan media komunikasi paling efektif dalam hidupku. Namun, ketika semua tulisan digantikan dengan membuat administrasi guru yang menyita waktu. Bahkan tidak adanya media yang mampu mewadahi serta mengapresiasikan tulisanku, maka candu mulai menghilang.

“Lakukan hal besar atau Ciptakan sesuatu yang bermanfaat” merupakan kalimat yang langsung menempel di otakku. Mungkinkah hidupku akan sia-sia tanpa meninggalkan warisan kecil untuk anak-cucu. Setidaknya mampu menumbuhkan semangat menulis untuk siswa-siswiku. Karena sungguh tercela diriku, ketika menyuruh siswaku tapi akupun tak mampu melakukannya.

Sampai akhirnya, sampailah hari spesial dimana Forum Ilmiah Guru dan MediaGuru bekerjasama dalam program SAGUSABU. Melihat tema “Wonosobo Menuju Budaya Literasi” membuat gatal tanganku untuk secepatnya menulis. Meskipun tulisan yang jauh dari kesempurnaan, namun keyakinanku ialah SAGUSABU akan memperbaiki dan menerbitkan tulisanku. Semoga semua peserta juga merasakannya. #salam literasi

Penulis adalah peserta sagusabu Wonosobo