IDA RIANAWATY

Aku lahir di Lampung, 12 Maret 1974. Saat ini aku tinggal di Jl.Buton Gg.Anggrek VI No.2 Kedungsari Kota Magelang. Aku dikaruniai seorang putri yang cantik dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBUDAYAKAN KARAKTER PEDULI  TERHADAP LINGKUNGAN

MEMBUDAYAKAN KARAKTER PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN

Melalui dunia pendidikan khususnya di sekolah-sekolah, karakter peduli lingkungan harus dibudayakan sejak dini. Membudayakan dalam tulisan ini diartikan sebagai proses menanamkan atau menumbuhkembangan karakter melalui berbagai kegiatan lingkungan yang dilakukan secara berkala dan melibatkan siswa, sehingga membentuk suatu kebiasaan pada siswa dan akhirnya tumbuh menjadi karakter. Karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap peduli terhadap lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk melakukan tindakan yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Sehingga pola hidup bersih dan sehat juga akan terbiasa dan secara perlahan akan membudaya.

Masih banyak siswa di sekolah yang belum memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolahnya. Kepedulian siswa terhadap lingkungan kelas maupun lingkungan sekolahnya masih harus dimotivasi. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan dan membentuk karakter peduli lingkungan di lingkungan sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa tentang masalah-masalah lingkungan. Sehingga siswa lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi, mempunyai karakter yang cinta dan peduli terhadap lingkungan, menjunjung tingi etika dalam berperilaku atau bertindak yang tidak merugikan lingkungan.

Dalam pengembangan karakter peduli lingkungan di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa digugu dan ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa menjadi teladan, sumber inpirasi dan motivasi bagi peserta didiknya. Sikap dan prilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Guru harus ikut berpartisipasi dalam “Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila”, sudah saatnya guru move on dari pembelajaran yang hanya mengutamakan kognitif atau kecerdasan intelektual. Guru juga harus membudayakan karakter yang baik, menuju bangkitnya generasi emas 2045.

Membudayakan karakter peduli terhadap lingkungan yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, membuat seorang anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Untuk membudayakan karakter peduli lingkungan guru dapat memilih materi yang cocok dengan materi pelajaran yang diampunya, misalnya pelajaran IPA saat materi keanekaragan tumbuhan dan hewan, Pencemaran Lingkungan, dan upaya pelestarian lingkungan. Guru juga harus mampu mengembangan materi dan pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber belajar, model pembelajaran dan metode belajar lebih bervariasi agar siswa tertarik dan termotivasi.

Guru harus bisa memilih model pembelajaran yang memungkinkan terbudayakannya karakter peduli terhadap lingkungan, dan dapat meningkatkan kecakapan berpikir ilmiah. Berikut ini merupakan contoh upaya guru untuk membudayakan karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 5 Kota Magelang. Guru mengajak siswa memanfaatkan sampah plastik dan sampah kertas yang ada dilingkungan sekolah untuk diolah menjadi lebih bermanfaat misalnya dibuat media pembelajaran dan barang-barang lain yang bermanfaat. Guru juga mengajak siswa untuk menangkar tanaman hias di sekolah sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Guru juga bisa memanfaatkan alam sebagai sumber belajar.

Potensi daerah yang ada misalnya di Kota Magelang ada Taman Kyai Langgeng dan kebun Bibit Hortikultura Senopati dapat dimanfaatkan guru sebagai sumber belajar. Taman Kyai Langgeng merupakan taman di Kota Magelang dengan luas seluruhnya meliputi 28 hektare, letaknya sekitar 1 kilometer dari pusat kota ke arah selatan. Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek belajar dan penelitian. Demikian pula dengan kebun Bibit Hortikultura Senopati Magelang, beraneka ragam tanaman Hortikultura dan tanaman hias dibudidayakan di kebun ini dapat dimanfaatkan untuk wahana edukasi. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui proses pembelajaran diharapkan dapat membangun karakter peduli terhadap lingkungan pada diri anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post