Luka Itu Ada di Sini (Part 4)
Tantangan Hari ke-95
#TantanganGurusiana
“Cewek itu namanya Lina,” Ando tiba-tiba berkata. “Itu rumahnya, di belakang kios itu.”
“Ohh.”
“Kamu mau nanti aku kenalkan”
“Oh, boleh.” jawabku tersenyum.
“Aku kerja dulu ya. Nanti kalau aku sudah siap, kita ke sana.”
“Ok.”
Ando pun pergi masuk ke dalam ruko mereka. Tak lama keluar lagi dengan menyorong bawang dan membawanya ke ruko ujung sana. Kemudian balik lagi ke ruko mereka. Begitu bolak-balik. Aku terus memperhatikannya. Laki-laki gagah bekerja menyorong bawang, pakai sendal jepit, celana pendek. Kok aku bisa suka ya?
“Marhua ho isi?” Tiba-tiba suara mamaku mengagetkan aku. Mama bertanya kenapa aku di situ. Mamaku rupanya sudah ada di depanku. Aku tidak menyadarinya. “Na mamereng si Ando do ho?” tanya mama tersenyum menggoda sambil masuk ke dalam.
“Nggak, ah Ma.” jawabku dengan perasaan malu. Lalu aku cepat-cepat ikut masuk. Mama tadi bertanya, ‘yang melihat si Ando nya kamu?’ Kok mamaku nanya gitu, ya? Apa mamaku tahu isi hatiku? Apa diam-diam memperhatikan aku? Atau tadi itu hanya asal tembak, tapi ternyata kena. Entahlah. Tapi yang jelas aku tidak ada ngomong apa-apa soal isi hatiku sama mama.
“Sudah siap dirapikan uangnya?”
“Udah, Ma.”
Lalu mama pun duduk di dekat karyawannya ibu-ibu yang sedang menggunting bawang. Kira-kira setengah jam kemudian. Ando datang ke ruko dan melambaikan tangannya. Aku pun segera beranjak dan pergi mengikutinya. Namun sebelum beranjak, aku melihat ke arah mama masih ngobrol dengan karyawannya dalam bahasa Batak. Syukurlah, aku bisa keluar sebentar.
Sesampainya di depan kios seberang itu, Ando memperkenalkan aku sama gadis remaja itu.
“Kenalkan Lin, ini Lisa.” kata Ando pada gadis itu. Kemudian gadis itu pun mengulurkan tangannya.
“Lina.”
“Lisa.” kataku tersenyum. Diam-diam hatiku mengagumi kecantikan gadis belia ini. Kulitnya putih bersih, berambut lurus panjang, tinggi semampai. Wow... Kelihatannya masih anak SMA.
“Ini Lisa, anak Namboru yang jualan di ruko itu.” Kata Ando sambil menunjuk ke ruko kami.
“Oh, ini Kak Lisa yang pernah Abang ceritakan itu...” kata Lina membuatku agak terkejut. Apa Ando pernah cerita tentang aku pada gadis cantik ini?
“Iya. Ngobrol-ngobrol dulu kalian di sini, ya.” kata Ando pada kami. Kalau bukan karena kalimat terakhir yang diucapkan Lina itu, mungkin aku enggan duduk ngobrol dengan gadis belia ini. Tapi karena omongannya itu, aku pun mau duduk ngobrol di kios ini. Aku jadi penasaran, apa saja yang sudah diceritakan Ando padanya. Ando pun permisi meninggalkan kami ngobrol berdua di kios Lina.
Setelah aku pancing Lina untuk cerita, ternyata Ando memang sering cerita tentang diriku pada gadis ini. Dan kesimpulannya adalah aku masih belum bisa memastikan apakah cowok itu juga suka padaku atau tidak. Masih fifty fifty.
***
(Bersambung)
Medan, 24 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makasih pak. Met lebaran pak
Makasih ya pak. met lebaran juga.
Makasih ya Pak. Met lebaran juga
Ditunggu kelanjutannya!
Makasih ibuku cantik
Wow mantul....met lebaran, ada salah mohon dimaafkan
Makasih Pak. Met lebaran
Lanjut bu mantab
Makasih ibu Hj. Kahfi