#TantanganaGurusiana

Setelah Sarah, tahun berikutnyanya yang diikutkan bentuk lomba pidato bahasa Jepang adalah Oldyna yang sekarang sudah menjadi mantan murid saya. Dia adalah seorang yang pendiam. Tidak banyak bicara. Namun wajahnya ramah. Dia bisa juga tersenyum saat ada kejadian yang lucu di kelas. Dan dia adalah murid yang rajin dan juara kelas.

Saat kelas 10, dia mengikuti ekskul bahasa Jepang hingga kelas 12 semester 1. Saya senang karena banyak murid yang pintar di kelas mau masuk dalam kelas ekskul saya. Karena anaknya mau belajar, maka saya pun bisa menjadikan mereka satu atau dua tim untuk mengikuti suatu perlombaan kebahasa-Jepangan di sekolah lain. Seperti lomba Cerdas Cermat, pidato, karaoke, dan lain-lain.

Jadi Oldyna ini termasuk murid yang sangat beruntung karena masih kelas 10 sudah mendapat kesempatan untuk mengikuti lomba pidato bahasa Jepang di tingkat Sumatera dan Jawa. Lombanya bukan diadakan di Sumatera melainkan di Jawa,. tepatnya di UNPAD Bandung. Sebenarnya waktu itu ada satu lagi calon yang akan diikutsertakan. Masih satu kelas dengannya. Namun karena saya lebih suka dengan sikap Oldyna yang kalem dan juga isi cerita yang akan dipidatokan, maka saya memutuskan memilih dia.

Pernah satu kali waktu hendak memulai jam ekskul, saya melihat hanya Oldyna satu-satunya murid yang berada di kelas. Siswa yang lainnya termasuk calon yang akan diikutkan lomba pidato itu, mereka semua entah ke mana pulang sekolah. Harusnya mereka setelah makan siang dan istirahat, segera masuk ke kelas untuk melanjutkan kegiatan ekskul. Melihat itu tentu saja saya kecewa sekaligus salut melihat Oldyna dengan pilihannya. Bagus ini anak, pikir saya.

(Bersambung)

Medan, 10 Februari 2021