Saya dan Sarah (bagian 5)
#TantanganGurusiana
Setelah Sarah lulus dari SMA, ia ternyata memilih Sastra Jepang USU sebagai salah satu pilihan untuk melanjutkan studinya. Ternyata ia lulus di jurusan itu. Saat ia masih mahasiswa di USU, saya sempat 2 kali bertemu dengannya. Waktu itu mahasiswa jurusan bahasa Jepang mengadakan festival budaya Jepang. Dalam festival itu diadakan beberapa lomba kejepangan seperti lomba cerdas cermat bahasa Jepang, lomba Shodou atau kaligrafi, dan lain-lain. Waktu itu saya membawa beberapa murid saya untuk ikut lomba tersebut. Selama perlombaan maka diadakan bazar seperti menjual makanan Indonesia dan juga makanan Jepang Takoyaki, dan lain-lain. Ada juga yang menjual pernak-pernik Jepang, dan banyak lagi yang dijual di sana.
Waktu itu Sarah ikut berjualan dalam bazar itu. Lalu saya sempatkan ngobrol sejenak dengannya. Tahun berikutnya pun begitu juga. Diadakan perlombaan sekaligus bazar. Tapi waktu itu saya tidak bisa bertemu dengannya. Dia bertugas di lantai 2. Setelah pertemuan itu, saya mendengar kabar dari temannya mahasiswa bahwa dia sudah menikah padahal dia belum selesai kuliahnya. Saya agak terkejut dengan berita itu. Kenapa cepat sekali menikah, hati saya bertanya-tanya. Kenapa tidak diselesaikannya dulu kuliahnya.
Setelah sekian lama tidak mendengar kabarnya, tiba-tiba saya mengetahui bahwa dia sudah punya anak. Saya melihatnya di Facebook. Wah, mantan murid saya kini sudah menjadi orang tua. Dan saya melihat foto suaminya bersama anak mereka. Saya juga melihat foto mereka saat wisuda. Berarti setelah menikah ia melanjutkan kembali kuliahnya. Semoga Sarah dan keluarganya dipenuhi kebahagiaan dalam rumah tangga mereka. Sarah yang manis, Sarah yang pintar. Satu-satunya mantan siswa saya yang mengikuti jejak saya yaitu kuliah di jurusan Sastra Jepang S-1 USU. Terus terang hal itu membuat hati saya senang. Walaupun dia tidak menjadi guru tidak mengapa. Setiap orang punya jalan yang berbeda. Semoga kesuksesan, keberhasilan menjadi miliknya juga. Sekalipun dalam kisah antara saya dan Sarah pernah terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, namun saya bahagia pernah menjadi gurunya.
Medan, 7 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar