#TantanganGurusiana

Hingga saat ini, hati ini terasa masih ada mendung mengingat salah seorang teman kami Bu El sudah tiada. Saya melihat foto-fotonya berseliweran di facebook yang dishare oleh teman-teman. Saya melihat foto-fotonya saat masih hidup dan bergembira bersama sahabat-sahabatnya, kemudian melihat fotonya yang sudah menjadi jenazah. Rasanya seperti mimpi.

Ternyata sebelum kejadian itu, ia membuat status di facebook dengan menshare kembali foto-totonya sedang bersama sahabat-sahabatnya saat travelling. Nampaknya ia rindu suasana seperti di foto itu. Beberapa sahabatnya pun mengomentari statusnya.

Begitu rapuhnya manusia ini. Hari ini gagah perkasa, besok belum tentu. Kalau manusia ingat akan ini, maka segala keangkuhan akan sirna. Sekaya dan setenar apapun dia, begitu berhenti bernafas, maka apapun yang ia punya tak bisa lagi dinikmatinya. Segala hasil jerih payahnya akan dialihkan kepada orang lain untuk dinikmati. Betapa patutnya manusia bersyukur kepada Sang Pemberi nafas saat ia masih bernafas. Karena nafas itu sangat sangat berharga namun diberikan secara gratis kepada kita. Kalau pun kita kuat hari ini, itu pun pemberian dari-Nya. Dia memberkati apa yang kita makan dan kita minum. Dia juga yang membuat kita berhasil dan beruntung.

Manusia itu seperti rumput. Hari ini masih segar besok belum tentu. Jika kita masih diberi umur yang panjang, berarti masih ada rencana Tuhan atas diri kita dan kehidupan kita. Marilah kita perbanyak bersyukur. Bukan bersungut-sungut. Berdoa memohon perlindungan-Nya dan pengampunan-Nya atas segala dosa kita. Semoga tidak ada satupun dari kita maupun keluarga kita yang mati muda, namun semua kita dan keluarga kita diberi panjang umur kepada Sang Pencipta kita.

Medan, 9 Februari 2021