Cerita Pagi
Pagi yang sama dihari yang berbeda. Rutinitas sebagai seorang ibu yang bekerja diluar rumah sangat menguras energi. Bangun paling pagi dan tidur paling malam menjadi kegiatan yang biasa. Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya. Bangun sebelum subuh agar tidak terlambat menyiapkan sarapan.
Ah … Hari ini minggu. Akhirnya tidak harus buru-buru menyiapkan sarapan. Anak-anak tidak sekolah dan biasanya merekapun akan sarapan lebih siang dari biasanya. Hari ini sepertinya bisa beres-beres rumah yang enam hari lalu hanya dibereskan sekedarnya saja.
Cucian yang mulai menggunung mulai kumasukkan kedalam mesin cuci. Sepertinya mesin ini sudah terlalu tua sehingga suaranya terasa berat. Mungkin mesin itu sudah lelah. Dia sudah menemaniku delapan tahun kalau tidak salah. Sudah waktunya dia istirahat.
Jemuran sudah berjejer dengan rapi. Sayup kudengar suara seorang ibu dari rumah tetangga yang sedang mengajari anaknya membaca. Sesekali teriakan sang ibu terdengar kesal. Sang anak sangat menurut sepertinya. Suara terbata-bata sang anak terdengar nyaring. Entah sudah berapa lama sang anak belajar. Terdengar suara si anak mulai merengek ingin main keluar rumah sepertinya.
Dalam hati aku berkata “ sungguh beruntung si anak bisa diajari oleh ibunya di rumah,sedangkan anak-anakku lebih banyak belajar di sekolah dan ditempat kursus saja”. Di rumah hanya sesekali saja aku mengajari mereka,itupun jika ada pekerjaan rumah yang mereka kurang paham. Mungkin mereka tahu jika ibunya sudah cukup lelah bekerja seharian.
Tak berselang lama terdengar suara tangisan seorang anak. Tapi itu sepertinya bukan anak tetangga yang tadi belajar. Karena penasaran aku keluar dan melihat. Benar saja itu bukan dia, ternyata itu temannya. Lalu aku bertanya “ kenapa de ? “. “ mobil-mobilanku diambil “ kata anak itu sambil menunjuk kearah rumah anak tadi. Apakah anak itu yang mengambilnya ? dalam hati aku bertanya. Jika iya kenapa ibunya seolah tidak tahu dan berdiam diri. Padahal anaknya mengambil milik orang lain.
Kurenungkan kejadian pagi ini. Rasanya tak benar jika kelakuan anak kita dimaklumi walaupun masih kecil. Jika tidak diajarkan dari kecil maka dia akan terbiasa sampai dewasa. Mengambil mainan mungkin hal biasa,tapi jika dibiarkan itu akan menjadi kebiasaan buruk. Jangan biarkan hal kecil yang negative berubah menjadi kebiasan yang kurang baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap...