idayanti hm

Lahir di Kebumen, sebuah kota kecil di propinsi Jawa Tengah. Menghabiskan masa kecil dengan menyelesaikan pendidikan TK, SD, SMP dan Aliyah (setingkat SMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Lama yang Tak Terucap (CiLaCap)
Jika cinta tak terucap maka orang yang dicintai pun tak akan terkecap

Cinta Lama yang Tak Terucap (CiLaCap)

Waktu telah menunjukkan pukul 09.30 WIB, di sudut kota Surabaya terlihat seorang laki-laki dewasa sedang duduk di belakang kemudi mobil fortuner warna hitam sambil menelepon seseorang. Terdengar suara baritonnya berkata, “aku sudah menunggumu di depan kampus, jika sudah selesai kuliahmu segera keluar kampus ya,”

Di seberang telepon terdengar suara perempuan yang menjawab,” iya, aku sudah selesai kuliah, ini aku lagi jalan keluar kelas, kang,”.

“Oke aku tunggu ya,” jawab laki-laki tersebut.

“Iya, kang. Trims ya sudah mau menjemputku di kampus ,” kata perempuannya

“iya, sama-sama,”jawabku.

Sambil menunggu kedatangannya tak terasa detak jantungku terasa mulai bergemuruh. Rasanya jantungku berdetak sangat kencang dan benar-benar sangat mendebarkan. Entahlah kenapa bisa terjadi seperti itu kepadaku? Debaran jantungku seirama hatiku yang rasanya berbunga-bunga. Sesuatu yang kualami lagi di saat usia tak lagi muda. Yah… .aku merasa jatuh cinta lagi pada sosok perempuan yang sebenarnya selalu ada di relung hatiku.

Padahal seseorang yang akan kutemui hari ini bukanlah seorang pejabat terkenal, bukan artis ataupun penyanyi kondang di tanah air, bukan pula seorang selebgram yang setiap hari harus update status. Namun teman sekolahku dulu saat sama-sama masih berseragam abu-abu.

Memoriku seolah kembali ke jaman sekolah dulu. Siapakah orangnya, dialah bunga hatiku.. Namanya selalu ada di hatiku, meski hampir 30 tahun aku tidak pernah bertemu dengan dia. Tapi dihatiku tetap ada namanya, aku menamainya bunga hatiku. Gadis manis yang lugu, polos, sederhana, ramah, apa adanya, bersahaja namun cerdas. Aku terpikat kepadanya, namun bodohnya aku tidak pernah berani mengucapkannya maupun mengatakan kepadanya, bahkan mungkin dia tidak tahu kalau aku menyukainya dan menyanyanginya secara tulus. Namun aku selalu membidiknya meskipun aku tidak pernah satu kelas dengannya.

Selepas sekolah menengah atas, bunga hatiku melanjutkan Pendidikan di salah satu PTN Favorit di Jawa tengah. Akupun akhirnya mengikuti jejaknya dengan kuliah di PTN Favorit tersebut. Meskipun aku berkuliah satu PTN yang sama, satu fakultas yang sama meski berbeda jurusan dengan bunga hatiku namun sialnya aku tidak beruntung.

Aku tidak pernah bertemu bunga hatiku lagi, aku sangat kehilangan dia. Bertahun-tahun Kucari jejaknya tidak pernah ketemu. Bertanya tentang keberadaannya pun tidak ada yang mengetahuinya. Bertanya tentang kabarnya ke tetangga yang dekat rumahnnya pun juga tidak ada yang tahu. Bahkan rumahnya sekarang kosong melompong.

Bunga hatiku seolah hilang tertelan bumi ataukah terbang ke langit tujuh? Entahlah aku tidak tahu, aku hanya berharap bunga hatiku masih hidup dan sehat.

Terakhir kalinya aku melihat dia satu bis denganku saat sama-sama masih kuliah dengan tujuan mau pulang ke rumah. Dia terlihat sangat terburu-buru entah apa yang dikejarnya. Ingin kusamperin tapi aku malu dan tidak punya kepercayaan diri untuk menyapanya. Sehingga aku pun hanya melihatnya saja dari balik jendela bis. Namun dilubuk hatiku selalu berdoa dan berharap agar aku bisa dipertemukan Kembali dengan bunga hatiku.

Hidup terus berputar dan perjalanan hidup manusia penuh dengan misteri dan lika-likunya yang tidak ada satupun manusia yang akan mengetahui kejadian di masa depan. Demikian juga bunga hatiku dia tiba-tiba masuk grup WA alumni sekolah. Saat masuk grup alumni sekolah aku sama sekali tidak tahu kalau dia adalah bunga hatiku yang hilang. Begitu ada yang mengeshare fotonya aku langsung ingat bahwa dia adalah bunga hatiku.

Alhamdulillah aku berucap syukur dalam hatiku akhirnya aku bisa bertemu bunga hatiku lagi. Sekarang bunga hatiku telah berubah dan menjelma menjadi sosok perempuan dewasa yang telah bekerja menjadi abdi negara atau yang biasa disebut PNS. Dia telah menjadi PNS di salah satu kota di Jawa Timur. Meski demikian bunga hatiku masih tetap kelihatan manis dan tetap mempesona hatiku. Dia bunga hatiku terlihat awet muda. Beda dengan aku yang sekarang terlihat menua dengan rambut yang menipis bahkan hampir menjadi botak.

Bunga hatiku memang cerdas dari dulu, tahun ini dia ketrima beasiswa untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang S2 di salah satu PTN bergengsi di kota Surabaya. Ketrimanya dia menjadi berkahku karena aku pun mendapat kesempatan bekerja di Surabaya. Kuasa Allah memang sangat luar biasa sekali. Dengan kuasaNya akhirnya aku bisa menemukan dan bertemu kembali dengan bunga hatiku, Meski kondisinya sekarang sudah berbeda. Karena aku sudah tidak lajang dan dia juga sudah tidak single.

Lamunan buyar, saat aku melihat sesosok perempuan bertubuh mungil dengan hijab warna pink, atasan tunik motif bunga dan rok panjang warna hitam polos, bermasker kelihatan kebingungan. Dia seperti mencari seseorang. Hal ini terlihat dengan kepalanya menengok kanan-kiri. Apakah perempuan itu bunga hatiku? Entahlah, karena dia memakai masker jadi aku belum bisa memastikannya.

Aku pun memutuskan untuk turun dari mobil sambil membawa buket. Kata buket ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bouqet” yang artinya buket, karangan bunga ; posy (seikat bunga). Ya, buket ini untuk mengapresiasi bunga hatiku yang sudah dapat beasiswa untuk kuliah lagi.

Dengan menahan debaran hati kudekati bunga hatiku dan kusapa, “ hai, apa kabar ? tengak-tengok lagi nyariin aku ya,”. Kucoba menutupi kegugupanku dengan bercanda.

“eh, iya kang, alhamdulilah aku baik-baik saja, udah lama nunggunya ya”, jawabnya.

Suaranya benar-benar merdu, sungguh dia telah berubah. Saat sekolah dulu suaranya cempreng banget sekarang kok jadi merdu gitu. Membuatku jadi tambah salah tingkah.

“iya nih, aku sampai jamuran nungguin kamu,”jawabku sambil tersenyum

“oh, maaf ya. Tadi aku kenalan dulu dengan teman-teman baruku di S2,” dia menjawab.

“oya, ini ada buket buat kamu,” aku berkata sambil menyerahkan buket ke dia.

“terima kasih ya, dalam rangka apa nih kok ngasih aku buket isinya uang lagi?” dia bertanya dengan heran.

“oh, buket ini wujud apresiasiku kepadamu, karena kamu sudah diterima beasiswa S2,” jawabku terus terang.

“terima kasih banget ya kang, kamu memang baik dan perhatian banget sama aku.” Jawabnya dengan senang hati dan mata yang berbinar-binar.

“oya, kang bolehkah aku minta tolong untuk fotoin aku di depan tulisan kampus sambil bawa buket ini.”jawabnya. Tangannya sambil menunjuk kea rah papan nama kampus.

“boleh banget, mana hapenya”jawabku.

“terima kasih ya, ini hapeku. Hape jadul kang jangan diketawain ya, “ujarnya sambil menyerahkan hapenya ke aku.

“iya, jadul banget sih hapenya,”jawabku sembari menggodanya.

“lah kan…malah diketawain,”jawab dia sambil cemberut. Lalu dia berjalan mendekat ke papan nama kampusnya.

“ fotonya pakai masker dan yang gak pakai masker ya, kang. Dia mengambil posisi untuk siap difoto. “fotoin yang banyak ya, kang,”pintanya.

“ini udah lima kali loh fotonya pakai masker,”ujarku mengingatkanya.

“oke,” jawabnya sambil melepas maskernya. “tolong fotoin lagi yang gak pakai masker, fotoin yang banyak ya kang,”pintanya. “

“iya,”jawabku.

Lalu kuarahkan kamera hapenya untuk mengambil fotonya. jeprat jepret terdengar suara kameranya sedang mengambil gambar.

“sudah ya, ini aku sudah banyak mengambil gambarnya,” ujarku sambil menyerahkan hape kepadanya.

“iya, makasih banyak ya kang,” jawabnya sambil tersenyum.

Senyumnya sangat manis membuat hatiku jadi dag dig dug.

"aku narsis ya, kang?"tanya dia. sambil melihat hasil jepretanku di hape.

"gak lah, itu wajar kok,"jawabku. Berfoto itu kan salah satu cara untuk mendokumentasi peristiwa yang dialami. Asal, jangan semua foto dishare di media sosial," tambahku.

"iya, kang,"jawabnya. foto ini akan jadi bukti kenangan bahwa aku pernah diberi buket sekaligus difoto langsung sama yang memberi buket,"imbuhnya sambil tersenyum.

"ah, kamu ada-ada aja, jawabku. eh, hapemu kenapa kok gak dipasword?" tanyaku lagi.

"iya, aku gak pakai pasword, karena yang pegang hapeku ya cuman aku dan keluargaku saja. lagian di hapeku juga gak ada apa-apanya,"jawabnya menjelaskan.

“oh gitu, makan siang yuk, aku sudah lapar nih,” ajakku kepadanya.

“baru jam 10.00 kok sudah lapar sih?,”tanyanya

“ya, karena aku tadi gak sempat sarapan,”jawabku jujur

“oh, kebiasaan jelek itu kang. Harusnya yang utama itu sarapan pagi. Karena tubuh kita butuh asupan energi untuk beraktivitas setiap hari,”jawabnya sambil menasehati.

“iya, manisku,”jawabku sambil tersenyum.

“apa, kok manisku?” jawabnya sambil heran.

“iyalah, kamu kan memang manis,”jawabku

“oke, ganteng,”jawabnya

“kok cuman ganteng doang sih, harusnya tuh kamu jawabnya, oke ganteng sayangku, “jawabku menggodanya.

“lah..” jawabnya singkat sambil mengerucutkan bibirnya yang tipis.

Aku tetawa kecil sambil mengajaknya masuk ke dalam mobil. Sengaja kubuka pintu di samping kemudi untuknya supaya bunga hatiku dapat duduk dekat disampingku. Jika yang kubuka pintu mobil yang sebelah tengah tentu akan terlihat aku seperti sopir pribadinya.

“silahkan masuk, manisku,”ajakku sambil membuka pintu mobil.

Dia hanya memandangnya sambil berujar, “Gak bahaya tah,” ujarnya dengan dialek bahasa jawa timuran yang kental.

“Gak sepiro bahaya kok”, jawabku sambil tersenyum. “Udah, buruan masuk mobil, cuacanya sudah panas banget nih,”perintahku tak sabar.

Dia akhirnya nurut, memasukan kaki dan tubuhnya untuk duduk di dalam mobil. Setelah dia duduk aku menutup pintu mobil. Aku lalu menuju pintu sebelah kanan masuk mobil kemudian duduk di belakang kemudi dan kututup pintu mobil. Terdengar bunyi jegleg, tanda pintu mobil tertutup dengan rapat.

Ku posisikan kaki kiri menginjak kopling, tangan kiri menekan tuas gigi, tangan kanan memegang kemudi dan kaki kanan menginjak gas. Setelah itu kaki kiriku yang menginjak kopling kuangkat secara pelan-pelan sambil kaki kananku menginjak gas.

Mobil fortuner itu mulai berjalan perlahan-lahan dan mulai bergerak menjauh dari kampus. Lalu tanganku sebelah kiri menekan tombol audio untuk menghidupkan musik. Rasanya tidak nyaman jika menyetir mobil tanpa mendengar musik.

“Beneran kita mau makan siang saja kan,”ujarnya masih dalam sikap ragu-ragu.

“Gak cuman makan siang tapi kita juga akan ngobrol yang lama banget,”jawabku.

“trus, setelah makan dan ngobrol mau kemana lagi,”tanyanya lagi.

“habis makan siang, terserah kamu pingin kemana, aku antar deh”jawabku semangat.

“Beneran, terserah aku, kang,”tanya dia.

“Iya, terserah kamu deh,”jawabku.

“Oke, setelah makan siang, anterin aku ke stasiun gubeng ya,”pintanya.

“Lho, kenapa kok malah ke stasiun,”tanyaku heran.

“Iya aku harus sampai stasiun gubeng paling lambat pukul 13.30 WIB, kang.”jawabnya menjelaskan.”karena aku harus pulang ke rumah dan harus naik kereta api Sritanjung, dari Stasiun Gubeng berangkat 13.40 WIB.”

“Maksudku kenapa harus pulang ke rumah? Trus kuliahmu gimana?”, tanyaku heran.

“Aku tetap kuliah, tapi saat ini aku belum kost. Jadwal kuliahku kan hanya 3 kali seminggu hari Jumat, Selasa dan Rabu kok. Kebetulan hari ini kuliah perdanaku, tadi malam aku nginap di rumah temanku yang asli Surabaya. Trus tadi dia mau bantuin untuk nyariin rumah kontrakan untuk disewa sama aku dan temanku lainnya yang bareng S2 gitu kan. Tapi hari ini, aku harus pulang dulu untuk menyelesaikan permasalahan di rumah supaya bisa tenang kuliahku. Bener-bener penuh perjuangan.” ujar dia menjelaskan panjang lebar.

"Oh, oke, semangat terus ya manisku,"jawabku sambil tersenyum berusaha menyemangati bunga hatiku.

Mobil fortuner hitam itu telah jauh dari pandangan mata menyusuri dan membelah jalan raya kota Surabaya yang cuacanya panas, berdebu dan macet.

Banyuwangi, 7-7-2023

Idayanti HM

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post