Setiap pagi selalu kusapa anggi-anggiku. Tiap pagi dan sore itu pula agenda rutin yang tak pernah terlewat untuknya. Sudah seberapa gerangan dikau menunjukkan pesonanya. Selain anggi, mawar merah, putih, kuning dan peach kesukaanku sedang bermekaran menunjukkan keindahannya. Puspa bangsa pun tak kalah  bermekaran dengan kuncup-kuncupnya yang putih mungil, wangi semerbak diantara pagar betis gubukku. Aglonema-aglonema nan tumbuh subur dengan daunnya yang lebar menjulang. Semua pelipur lara untuk melepas penatku. Hobby itupun bersambut...

      Pagi itu Sang Bapak datang dengan membawa piala penghargaan Adiwiyata untuk madrasahku, yang semula tidak kami duga. Ternyata usaha kami untuk berkebun dan mengadakan penghijauan di madrashku tidak sisa-sia. Saat itu kami beserta tim menata dan menciptakan madrasah nan hijau. Gerakan satu jiwa satu tanaman berbuah manis. Kebun sayur pun tercipta dan berbuah. Dan Hasilnya bisa kita nikmati bersama-sama ada tanaman sayuran dan tanaman toga. Beberapa taman-taman kecilpun tercipta. Menambah penampilan Madrasahku yang hijau. 

      Pandemi Covid jadi kendala untuk usaha dan kreasi kami, tapi itu tak akan menyurutkan langkah kami. Kini kami akan berbenah kembali memulihkan madrasah yang hijau kembali berseri, dengan anggi-anggi dan berkebun lagi. Semangat madrasahku, ayo kita wujudkan madrasah yang ijo royo-royo dalam bingkai Nganjuk Jaya.